Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pho Beng Gan, Sang Ahli Irigasi Zaman Belanda

Kompas.com - 29/08/2021, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Phoa Beng Gan adalah bekas Kapten Tionghoa dan ahli irigasi yang hidup di Jakarta pada zaman Belanda di abad ke-17.

Ketika Indonesia sedang musim kemarau tahun 1648 hingga menyendat pabrik obat yang dibutuhkan Belanda, Phoa Beng Gan mengambil peran.

Ia menemukan cara jitu untuk dapat membuat suplai air kembali normal, yaitu membuat saluran kanal. 

Hanya dalam waktu relatif singkat, Phoa dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan sangat baik.

Hasilnya juga memuaskan. Air-air yang menggenangi rawa mulai menurun dan lalu lintas air mulai bertambah sehingga dapat memulihkan perekonomian. 

Baca juga: Mengapa Orang Belanda Membenci Soekarno?

Asal Usul

Pada 1648, Batavia dilanda musim kemarau panjang. 

Akibatnya, saluran air di Batavia mengering. Bahkan sampan-sampan kecil juga tidak dapat bergerak untuk mengangkut barang kebutuhan pokok penduduk.

Padahal pada masa itu, saluran air dianggap sebagai jantung transportasi Batavia, begitu juga sampan yang merupakan alat transportasi utamanya. 

Musim kemarau ini juga membuat gubernur dan para pejabat Kongsi Dagang Hindia Timur di Batavia kewalahan. 

Suplai obat-obatan dari negeri Belanda harus terputus. 

Agar obat tetap dapat tersedia, maka VOC harus membangun pabriknya sendiri, yang di mana memerlukan suplai air yang cukup.

Namun, karena aliran air pada saat itu hanya bergerak sangat kecil, pabrik obat juga tidak dapat berjalan. 

Baca juga: Front Pembebasan Nasional Moro, Organisasi Muslim di Filipina

Irigasi

Untuk mengatasi masalah tersebut, seorang Tionghoa, Phoa Beng Gan, menemukan cara jitu untuk membuat suplai air kembali normal, yaitu irigasi. 

Pada waktu itu, Phoa Beng Gan menjabat sebagai kapitan Tionghoa ketiga di Batavia yang jago dalam teknik pengairan. 

Jabatan kapitan merupakan jabatan tertinggi seseorang dari sebuah komunitas pada masa VOC. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com