Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Indonesia dalam Berbagai Konflik Internasional

Kompas.com - 24/08/2021, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Setelah kurang lebih dua tahun bertugas hingga Februari 1944, Kontingen XII mencetak prestasi yang menonjol.

Kontingen XII berhasil membebaskan enam personel United Nations Transitional Authority in Cambodia atau UNTAC, operasi penjaga perdamaian PBB di Kamboja.

Selain itu, mereka juga berhasil menyelamatkan dua pengamat yang ditangkap Khmer Merah. 

Baca juga: Sejarah Gerwani, Gerakan Wanita Indonesia

Somalia

Pada 1992, terjadi upaya penggulingan Presiden Siryad Barre dari kedudukannya di Somalia. 

Upaya ini dilakukan oleh sekelompok gerilyawan yang menentang kebijakannya, sehingga berakibat tumpahnya pertempuran.

Dari pertempuran tersebut, banyak rakyat yang merasa kelaparan. Tidak sedikit juga yang kemudian menungsi dari Somalia ke negara tetangganya, seperti Ethiopia dan Kenya.

Melihat kondisi Somalia saat itu, PBB memprakarsai perdamaian dan bertindak sebagai penengah dengan mengusahakan gencatan senjata.

PBB kembali memilih Indonesia untuk berperan aktif dalam mengatasi masalah di Somalia.

Untuk memenuhi permintaant tersebut, Juli 1992, pemerintah Indonesia mengirim Kontingen Garuda XIII menuju Somalia. Tugas mereka berakhir pada 5 Februari 1995. 

Baca juga: Sistem Pendidikan di Era Belanda

Bosnia-Herzegovina

Perang Bosnia terjadi pada Maret 1992, yang disebabkan oleh adanya perbedaan agama yang tidak disikapi dengan bijaksana. 

Perang ini melibatkan Bosnia dan Herzegovina, yang kemudian berujung dengan pertumpahan darah. 

Dari pertempuran ini, sejumlah lebih dari 8000 orang tewas dengan tragis, serta terjadi pembersihan etnis. 

Dalam mengatasi masalah di Bosnia-Herzegovina, PBB meminta Indonesia untuk mengirimkan Kontingen Garuda XIV. 

Tugas mereka dimulai bulan oktober 1993 hingga Juli 1996, yaitu sebagai pengamat militer pada United Nations Military Observer (UNMO). 

Kemudian, bulan November 1994, pemerintah Indonesia mengirimkan tim pengamat yang tergabung dalam United Nations Observer Mission in Georgia (UNOMIG), Kontingen Garuda XV.

Selain sebagai pengamat, mereka juga bertugas sebagai duta bangsa, yaitu memberikan penjelasan tentang Indonesia dan pasukan ABRI kepada masyarakat. 

Tugas Kontingen Garuda XV berakhir tahun 2000 dengan hasil yang memuaskan.

Baca juga: Perkembangan Sejarah Seni di Indonesia

Mozambik

Perang Mozambik dimulai tahun 1977, ketika Mozambik telah meraih kemerdekaannya dari Portugal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com