Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertempuran Krueng Pandjo: Latar Belakang dan Pertempurannya

Kompas.com - 10/08/2021, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Pasukan yang turun ke Krueng Pandjo untuk menghadang tentara Jepang terdiri atas Barisan Juli yang dipimpin Geuchiek Brahim.

Selain itu, ada Barisan Geulanggang Labu dipimpin Pang Ali dan AR Mahmudi, Barisan Samalanga dipimpin Teungku Syahbuddin, dan Barisan Jeunieb dipimpin Peutua Ali.

Baca juga: Pertempuran Batavia: Penyebab, Kronologi, dan Dampak

Pertempuran

Semua pasukan ini telah ditempatkan di posisi masing-masing dalam kondisi siap siaga. 

Keesokan harinya, di tempat penghadangan, di Gampong Pante Gajah, telah dilakukan pembongkaran rel kereta api di tikungan ujung jembatan Crang Meunje. 

Ketika kereta api akan melintas di Pante Gajah, masinisnya yang berdarah Aceh segera melompat dan melarikan diri.  Jepang kemudian segera menggantikan posisi masinis tersebut. 

Pada saat proses pergantian tersebut kemudian pasukan Aceh segera melancarkan tembakan ke arah kereta api.

Melihat kejadian tersebut, Jepang berusaha memundurkan kereta api kembali ke Krueng Pandjo, tetapi gagal.

Kemudian, untuk menyelamatkan diri, pasukan Jepang turun dari kereta api dan membuat pertahanan dengan menggali lubang. 

Mereka menempatkan senjata mereka di dalam lubang tersebut. 

Sementara sedang berlindung, pasukan Aceh terus menyerang dan menghadang tentara Jepang sampai malam hari tanpa henti.

Puncak peristiwa terjadi tanggal 25 November 1945 di pagi hari. 

Pasukan Jepang telah berada di dalam lubang perlindungannya. 

Karena Jepang telah memperkuat pertahanannya, pasukan API segera melakukan penyerangan serempak.

Ketika pasukan Aceh sedang menyerang, tiba-tiba datang Kepala Staf API, Mayor Teuku A Hamid Azwar bersama juru bicara Jepang, Moru Moto.

Moru Moto kemudian melakukan kontak dengan komandan Jepang, Mayor Ibi Hara, tujuannya agar Jepang menyerahkan seluruh persenjataannya kepada pasukan Aceh. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com