Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertempuran Batavia: Penyebab, Kronologi, dan Dampak

Kompas.com - 05/08/2021, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertempuran Batavia adalah serangan tahun 1628 dan 1629 yang dilakukan oleh Sultan Agung dari Kesultanan Mataram ke Batavia. 

Kala itu, Batavia merupakan pusat VOC atau persekutuan dagang Belanda di kepulauan Nusantara, sehingga pertempuran ini bertujuan untuk mengusir VOC dari Pulau Jawa.

Tanggal 29 Agustus, Mataram melemparkan serangan pertamanya kepada Batavia.

Namun, serangan itu berhasil dihalau oleh 120 pasukan VOC yang dipimpin oleh Jacob van der Plaetten.

Kemudian, pada Mei 1629, Mataram melakukan serangan kedua. Akan tetapi, dalam serangan kedua ini, Mataram kembali gagal menaklukkan Batavia. 

Akibatnya, VOC berhasil memperluas pengaruhnya dengan mengakuisisi dataran tinggi Priangan serta pelabuhan pantai utara Mataram, seperti Tegal, Kendal, dan Semarang.

Baca juga: Gerakan Aceh Merdeka: Latar Belakang, Perkembangan, dan Penyelesaian

Penyebab

Pertempuran Batavia bermula pada 1961, saat Mataram menjalin hubungan dengan VOC. 

Kala itu, VOC mengirimkan duta besarnya untuk mengajak Sultan Agung agar mengizinkan VOC mendirikan loji-loji dagang di pantai Utara Mataram.

Namun, permintaan tersebut ditolak oleh Sultan Agung, karena jika ia memberi izin, maka ekonomi di pantai utara akan dikuasai oleh VOC. 

Penolakan ini kemudian membuat hubungan antara Mataram dan VOC merenggang.

Tahun berlalu, pada 1969, VOC berhasil merebut Jayakarta dari Kesultanan Banten yang kemudian mengganti namanya menjadi Batavia. 

Markas VOC lantas dipindahkan ke Batavia. 

Menyadari bahwa Batavia dipenuhi oleh VOC, Sultan Agung mulai berpikir untuk memanfaatkan VOC dalam persaingannya menghadapi Surabaya dan Kesultanan Banten.

Setelah Surabaya berhasil ditaklukkan oleh Mataram, mereka menyerang Banten. 

Akan tetapi, untuk dapat menyerang Banten, Mataram harus mengatasi Batavia terlebih dahulu. 

Bulan April 1628, Kyai Rangga, Bupati Tegal, dikirim sebagai duta ke Batavia untuk menyampaikan tawaran damai kepada VOC.

Namun, tawaran tersebut ditolak, sehingga Sultan Agung memilih untuk mengibarkan bendera perang.

Baca juga: Kekaisaran Mongol, Kekaisaran Terbesar Kedua dalam Sejarah

Kronologi

22 Agustus - 3 Desember 1968

Pada 25 Agustus 1628, garda depan angkatan laut Sultan Agung tiba di Batavia. 

Armada angkatan laut Mataram membawa perbekalan dalam jumlah besar, yaitu 150 ekor sapi, 5.900 karung gula, 26.600 kelapa, dan 12.000 karung beras. 

Awal mula kedatangan Mataram ke Batavia, mereka mengaku ingin berdagang di sana. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com