Awalnya Jepang menerima perintah tersebut. Namun, rupanya itu hanya taktik mereka untuk melakukan serangan balik kepada pasukan Aceh, tetapi gagal.
Pukul 14.00, Barisan Rakyat membuka bendungan di saluran irigasi.
Tidak lama, air tersebut langsung membanjiri dan menghanyutkan semua alat persenjataan tentara Jepang.
Baca juga: Pertempuran Lima Hari Palembang: Latar Belakang, Kronologi, dan Akhir
Pada hari ketiga, 26 November 1945, tentara Jepang masih dalam keadaan siaga. Namun, pukul 12.40, tentara Jepang menyerah kepada pasukan Aceh.
Pimpinan komando lantas dikembalikan kepada Komandan Operasi Kapten Teuku Hamzah. Hamzah kemudian berunding dengan Ibi Hara.
Akhirnya, disepakati bahwa Kapten Teuku Hamzah menerima 320 senjata api serta alat-alat perlengkapan lainnya dari tentara Jepang.
Sedangkan serdadu Jepang kembali ke Lhokseumawe.
Mengingat kegagalannya dalam melawan pasukan Aceh, Mayor Ibi Hara memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.