Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doktrin Monroe, Kebijakan Amerika Menentang Kolonialisme Eropa

Kompas.com - 01/07/2021, 07:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Pangeran Metternich dari Austria marah dan menganggap doktrin ini sebagai tindakan pemberontakan baru oleh Amerika.

Sementara Inggris yang khawatir aktivitas perdagangannya terganggu apabila Spanyol berkuasa kembali di Amerika Latin, diam-diam setuju dengan Doktron Monroe.

Baca juga: Reunifikasi Jerman: Latar Belakang, Kronologi, dan Dampaknya

Reaksi dari Amerika Latin

Hingga abad ke-19, hubungan Amerika Serikat dengan Amerika Latin cukup akrab.

Bahkan setelah dicetuskannya Doktrin Monroe, Amerika Latin menganggap Amerika Serikat telah membatu negara-negara di wilayahnya untuk mempertahankan kemerdekaan dari Spanyol.

Dampaknya, perdagangan Amerika dengan Meksiko, Brasil, Argentina, juga beberapa negara lain di selatan Sungai Rio Grande meningkat dan hubungan mereka bertambah erat.

Di saat yang sama, timbul keraguan dan beberapa pihak mulai mempertanyakan niat di balik Doktrin Monroe.

Salah satunya Diego Portales, pengusaha dan menteri Chili, yang meminta orang-orang untuk berhati-hati dengan niatan Amerika Serikat.

Pada akhir abad ke-19, deklarasi Monroe dipandang sebagai momen yang menentukan dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan salah satu prinsip yang paling lama berdiri.

Pengaruh doktrin ini bertahan selama lebih dari satu abad, dengan hanya sedikit penyesuaian, dan digunakan oleh banyak negarawan serta beberapa presiden AS, termasuk Ulysses S. Grant, Theodore Roosevelt, John F. Kennedy, dan Ronald Reagan.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com