Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Permesta: Latar Belakang, Tuntutan, dan Penumpasan

Kompas.com - 02/05/2021, 17:44 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Sebelumnya Sumual juga turut datang ke Jakarta guna mendesak hal yang sama kepada pemerintah pusat. 

Kemudian Piagam Perjuangan Semesta atau Piagam Permesta pun dibacakan. 

Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Islam

Isi Piagam Permesta

Isi dari Piagam Permesta berbunyi:

"Pertama-tama dengan mejakinkan seluruh pimpinan dan lapisan masjarakat, bahwa kita tidak melepaskan diri dari Republik Indonesia dan semata-mata diperdjoangkan untuk perbaikan nasib rakjat Indonesia dan penjelesaian bengka-lai revolusi Nasional."

Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Islam

Upaya Damai

Untuk mendamaikan antara kubu Permesta dengan pemerintah pusat, maka pada 5 Januari 1960 diselenggarakan sebuah perundingan. 

Perundingan tersebut dihadiri oleh Tumbelaka seorang Panglima TT-V/Brawijaya dan Samuel Hein "Tjame" Ticoalu, seorang kurir. 

Tumbelaka saat itu meminta Tjame untuk masuk ke daerah Permesta dan menyampaikan pesan kepada Somba, salah satu pemimpin Permesta untuk mencari solusi yang terbaik terhadap masalah yang sedang berlanjut. 

Perundingan ini pun memakan waktu yang tidak sebentar, karena dibutuhkan persetujuan di antara kedua belah pihak. 

Sampai akhirnya pada 17 Desember 1960, Permesta menyetujui untuk mengakhiri pemberontakan mereka. 

Berakhirnya pemberontakan ini, karena keputusan pemerintah pusat yang bersedia membagi Provinsi Sulawesi menjadi dua provinsi yaitu Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah, ibukota di Manado. 

Permesta resmi berakhir setelah Somba bersedia untuk menyerahkan diri dan menandatangani sebuah pernyataan dan naskah penyelesaian Permesta. 

Pemberian amnesti dan abolisi kepada mereka yang terlibat Permesta juga diberikan bersamaan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 322 tahun 1961. 

Baca juga: Jenderal Soedirman: Masa Kecil, Pendidikan, dan Perjuangannya

Upaya Penumpasan

Untuk menumpas pemberontakan, pemerintah melancarkan beberapa operasi militer, yaitu Operasi Merdeka, Operasi Tegas, dan Operasi Sadar.

Operasi Tegas 

Operasi Tegas merupakan operasi militer yang bertugas di Riau dipimpin oleh Letnan Kolonel Kaharuddin Nasution. 

Target utama dari operasi ini adalah untuk merebut kedudukan Permesta dengan menguasai Pekanbaru dan menghadang kemungkinan pemberontak melarikan diri melalui Selat Malaka ke daerah Singapura dan Malaysia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com