Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cornelis de Houtman: Jalur Pelayaran dan Akhir Hidupnya

Kompas.com - 02/05/2021, 17:15 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cornelis de Houtman adalah seorang penjelajah yang lahir di Belanda pada 2 April 1565.

Ia adalah penjelajah yang menemukan jalur pelayaran dari Eropa ke Indonesia dan berhasil memulai perdagangan rempah-rempah untuk Belanda. 

Cornelis de Houtman pertama kali mendarat di kepulauan nusantara yaitu di daerah Banten.

Keberhasilannya ini membawanya berlanjut ke ekspedisi-ekspedisi lain yang berujung pada praktik kolonialisme di Nusantara. 

Baca juga: Indische Partij: Pendiri, Latar Belakang, Program Kerja, dan Penolakan

Awal Perjalanan 

Pada tahun 1592 silam, Cornelis de Houtman dikirim oleh para pedagang Amsterdam ke Lisboa guna menemukan sebanyak mungkin informasi tentang kepulauan rempah-rempah.

Sepulangnya Cornelis ke Amsterdam, bersamaan juga dengan Jan Huygen van Linschoten juga kembali dari India. 

Para pedagang ini memastikan bahwa Banten menjadi tempat yang paling tepat untuk membeli rempah-rempah. 

Pada 1594, mereka pun mendirikan compagnie van Verre (Perusahaan jarak jauh) dan pada 2 April 1595, empat buah kapal berangkat meninggalkan Amsterdam.

Kapal tersebut adalah Amsterdam, Hollandia, Mauritius, dan Duyfken. 

Sejak awal, perjalanan mereka sudah terkendala dengan berbagai masalah, salah satunya penyakit sariawan yang merebak.

Penyakit tersebut muncul hanya dalam waktu beberapa minggu setelah keberangkatan akibat kurangnya makanan. 

Dari situ, para kapten kapal dan pedagang mulai terlibat dalam perkelahian sampai beberapa orang terbunuh atau dipenjara di atas kapal.

Begitu kapal sampai di Madagaskar, tempat perhentian mereka, masalah baru yang lebih pelik kembali muncul hingga menyebabkan kematian lagi. 

Keempat kapal ini berlabuh di sana selama enam bulan dan kini Teluk di Madagaskar dikenal sebagai Kuburan Belanda. 

Baca juga: Perbedaan Demokrasi Liberal dan Demokrasi Pancasila

Sampai di Nusantara

Setelah melalui berbagai rintangan, pada 27 Juni 1596, ekspedisi de Houtman berhasil tiba di Banten. 

Para penduduk Banten awalnya menerima kedatangan de Houtman dan kawanannya dengan baik.

Tetapi setelah beberapa tabiat kasar yang ditunjukkan awak kapal Belanda, Sultan Banten, bersama dengan petugas Portugis di Banten mengusir kapal tersebut. 

Ekspedisi de Houtman pun berlanjut ke pantai Jawa, namun begitu sampai di sana, kapal de Houtman justru jatuh ke tangan pembajak.

Mereka kemudian berlanjut berlayar ke Bali dan bertemu dengan raja Bali. 

Di Bali, de Houtman dan kelompoknya berhasil memperoleh lada pada 26 Februari 1597.

Akhir hidup

Dari perjalanan panjang tersebut, awak kapal hanya tersisa sebanyak 87 orang dari 249. 

Cornelis de Houtman sendiri wafat dalam perjalanan keduanya di atas geladak kapal di Aceh saat terjadi pertempuran dengan pasukan Inong Balee. 

Pasukan Inong Balee adalah pasukan Gerakan Aceh Merdeka yang beranggotakan para perempuan. 

Pertempuran ini terjadi, karena de Houtman telah menghina Sultan Aceh.

Cornelis de Houtman tewas di tangan Laksamana Malahayati, putri Sultan, dan pasukan Inong Balee. 

Baca juga: Sejarah Koperasi Indonesia

Perjalanan ekspedisi mereka dapat dikatakan gagal, namun juga bisa dibilang berhasil bagi Belanda. 

Sejak pelayaran pertama mereka, Belanda mulai berlayar kembali untuk berdagang ke Timur. 

Dalam waktu lima tahun, 65 kapal Belanda telah berlayar ke wilayah tersebut dan memulai penjajahan mereka, penjajahan Hindia Belanda. 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com