Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berakhirnya Perang Dingin

Kompas.com - 07/04/2021, 17:16 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber History

KOMPAS.com - Perang Dingin adalah persaingan besar yang pernah terjadi di dunia antara paham komunisme dan antikomunisme.

Perang Dingin berlangsung sejak tahun 1947 sampai 1991 yang terjadi antara Uni Soviet dengan Amerika Serikat serta masing-masing sekutunya, yakni Blok Timur dan Blok Barat. 

Setelah saling bersitegang selama 44 tahun, awal dari meredanya Perang Dingin di Eropa adalah ditandai oleh kemunduran Uni Soviet.

Kemunduran Uni Soviet 

Pada 1980, Uni Soviet mulai mengalami kemerosotan ekonomi yang berdampak negatif pada seluruh kehidupan di dalamnya. 

Untuk merestrukturisasi negaranya, Presiden Uni Soviet, Michael Gorbachev, membentuk sebuah kebijakan baru bernama Perestroika. 

Perestroika berfungsi untuk mengubah sistem komunisme menjadi lebih demokratis.

Di dalam kebijakan tersebut terdapat tiga prinsip utama penting. Tiga prinsip utama dalam kebijakan tersebut adalah:

  • Glasnost (Keterbukaan Politik)
  • Democratizatsiya (Demokratisasi)
  • Rule of Law

Glasnost merupakan prinsip yang mengangkat keterbukaan politik dalam semua bidang di institusi pemerintahan Uni Soviet, termasuk kebebasan informasi. 

Glasnost diharapkan dapat memberikan kemajuan untuk Uni Soviet, tetapi yang terjadi justru sebaliknya.

Glasnost justru memicu timbulnya perpecahan di Uni Soviet, karena adanya keterbukaan dan kebebasan informasi.

Media pun mulai mengungkap setiap permasalahan yang terjadi di dalam Uni Soviet yang selama ini ditutup-tutupi.

Beberapa masalah yang diungkap terkait sosial, ekonomi, dan politik. 

Baca juga: Latar Belakang Terjadinya Perang Dingin

Selama Perang Dingin, Amerika Serikat dan Uni Soviet tidak pernah berperang secara terbuka. Namun masing-masing berlomba menguatkan satuan perang dan teknologinya.

Salah satunya dalam misi antariksa. Upaya menerbangkan roket ke luar angkasa hingga ke bulan memakan biaya sangat besar.

Belum lagi upaya Uni Soviet menginvasi Afghanistan. Perang tersebut juga memakan dana yang besar.

Perekonomian Uni Soviet tertekan akibat pengeluaran-pengeluaran ini. Kemiskinan meningkat.

Di sisi lain, kapitalisme dan pasar bebas membuat Amerika Serikat semakin kaya dan makmur. 

Halaman:
Baca tentang
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com