KOMPAS.com - Perang Dingin adalah persaingan ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet memperebutkan pengaruh negara-negara lain.
Namun, tak seperti dua perang dunia, Perang Dingin tak melibatkan serangan militer.
Keduanya bersaing dalam politik, ekonomi, dan propaganda. Bagaimana awalnya kedua negara yang bersekutu ini bisa bersaing?
Secara singkat faktor penyebab Perang Dingin yakni:
Berikut penjelasannya seperti dirangkum dari dari Encyclopaedia Britannica (2015).
Baca juga: Perang Dingin: Faktor, Persaingan, dan Dampaknya
Sejumlah teori meyakini Perang Dingin dipicu langkah yang diambil Amerika Serikat dan Uni Soviet menjelang berakhirnya Perang Dunia II pada 1945.
Amerika Serikat memenangkan Perang Dunia II setelah mengalahkan Jepang lewat bom atom ke Hiroshima dan Nagasaki.
AS muncul sebagai negara pemenang dari Blok Sekutu. Ini membuat AS sebagai negara adidaya.
Namun kemenangan di Blok Sekutu tak hanya milik AS. Uni Soviet yang juga berasal dari blok yang sama unggul dalam Perang Dunia II di Eropa.
Lewat Tentara Merah-nya, Uni Soviet membebaskan negara-negara Eropa Timur dari pendudukan pasukan Nazi Jerman.
Namun usai membebaskan, Uni Soviet menancapkan pengaruh komunismenya di negara-negara itu. Uni Soviet beruasha mencaplok negara-negara itu.
Baca juga: Dampak Perang Dingin bagi Indonesia
Uni Soviet punya Pakta Warsawa yang menyatukan Uni Soviet dengan Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.
Langkah Uni Soviet mengkhawatirkan sekutu dekat Amerika Serikat, Inggris. Kedua negara barat itu khawatir pengaruh komunisme Uni Soviet bakal mengganggu demokrasi yang ditegakkan di Eropa Barat.
Langkah Uni Soviet direspons AS dan Inggris dengan membuat Blok Barat untuk menyaingi Uni Soviet dan Blok Timur-nya.