Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Tembok Berlin Dirobohkan Massa

Kompas.com - 09/11/2019, 05:33 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kegagahan Tembok Berlin runtuh setelah menjulang selama 28 tahun akhirnya runtuh. Pada hari ini, tepat 3 dekade lalu, tembok yang menjadi simbol pemisah tersebut dirobohkan oleh massa.

Aksi massa ini didorong oleh runtuhnya Uni Soviet serta penerapan sejumlah reformasi liberal yang dilakukan oleh Jerman Timur sebelumnya.

Pada tanggal 9 November 1989 pagi, massa dari Jerman Barat dan Jerman Timur berkumpul di Tembok Berlin. Menurut artikel Washington Post, Jumat (8/11/2019), aksi ini didasari oleh pengumuman Pemerintah Jerman Timur.

Pada pagi 9 November, pemerintah Jerman Timur, mengatakan jika warganya bisa dengan bebas melintasi tembok pembatas ke wilayah Barat. Setelah itu, warga Jerman Timur mengerumuni Tembok Berlin, di mana mereka disambut oleh warga di Berlin Barat.

Melansir laman History, orang-orang dari Berlin Barat dan Timur mulai berkumpul di sekitar tembok. Mereka menyerukan kalimat Tor auf atau "Buka Gerbangnya" sembari minum bir serta champagne. Kemudian, pada tengah malam, massa mulai memenuhi checkpoint tembok.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Misi Pengiriman Makanan dan Sebab Berdirinya Tembok Berlin

Saat itu, dilaporkan sebanyak 2 juta orang datang berkumpul di Tembok Berlin.

Mereka memanjat dan membongkarnya. Kala itu, massa meruntuhkan tembok menggunakan palu dan berusaha menyingkirkan potongan-potongan tembok menjauh dari lokasi aslinya.

Orang-orang Berlin sendiri menyebut mereka yang meruntuhkan tembok sebagai Mauerspechte atau para pelatuk tembok. Beberapa jurnalis menggambarkan peristiwa tersebut sebagai pesta rakyat terbesar dalam sejarah dunia.

Setelah tembok pemisah berhasil dibuka, massa mulai melintasi pagar. Arsip pemberitaan Harian The Guardian, 11 November 1989 menggambarkan, para penduduk melintasi tembok dengan sukacita, heran, tangis, dan tawa.

Meski telah dirusak oleh massa dengan hanya bermodalkan tangan dan palu. Namun beberapa hari kemudian, tembok kembali dirobohkan dengan menggunakan alat berat seperti crane hingga buldozer.

Masyarakat dari Jerman Timur dan Jerman Barat berkumpul untuk membuka Gerbang Bradenburg di Berlin pada 22 Desember 1989.AFP/PATRICK HERTZOG Masyarakat dari Jerman Timur dan Jerman Barat berkumpul untuk membuka Gerbang Bradenburg di Berlin pada 22 Desember 1989.
Segera setelah tembok yang menghalangi aktivitas masyarakat Berlin tersebut menghilang, warga kota kembali bersatu sejak dipisahkan pada tahun 1945.

Seorang warga kemudian menuliskan kalimat "Hanya hari ini, perang benar-benar telah usai", pada bagian tembok yang telah runtuh.

Sejak didirikan pada tahun 1961, sebanyak 5.000 orang gagal menembus blokade tembok. Selain itu, sebanyak 191 orang meninggal dunia dalam usaha untuk melintasi tembok pembatas tersebut.

Meski begitu, proses reunifikasi atau bergabungnya Jerman Barat dan Timur terjadi pada tanggal 3 oktober 1990 atau hampir setahun setelah runtuhnya tembok pemisah tersebut.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Presiden Ronald Reagan Tantang Soviet Hancurkan Tembok Berlin

Kesenjangan tetap ada

Proses ini membuat 17 juta warga di Jerman dan wilayah di timur Eropa punya kesempatan untuk memiliki properti di wilayah barat. Selama itu pula, pabrik-pabrik dan perusahaan di wilayah Timur tutup lalu dibeli oleh para pengusaha dari Barat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

Tren
Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Tren
Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com