Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perkembangan Bumi pada Masa Paleozoikum

Sebab, pada masa ini, untuk pertama kalinya kehidupan makhluk di bumi terjadi.

Paleozoikum sendiri berasal dari bahasa Yunani, palaio, yang artinya tua, dan zoion yang berarti hewan, sehingga paleozoikum berarti kehidupan purba.

Zaman Paleozoikum diperkirakan terjadi sekitar 542 hingga 251 juta tahun yang lalu.

Keadaan bumi 

Zaman Paleozoikum disebut juga sebagai zaman primer, karena untuk pertama kalinya ada kehidupan.

Hal ini juga berkaitan dengan hidrosfer dan atmosfer bumi yang sudah mulai terbentuk.

Kala itu, tanda-tanda kehidupan sudah mulai bermunculan, yang ditandai dengan adanya organisme bersel tunggal dan kemudian berkembang menjadi organisme bersel banyak (multiseluler).

Selain itu, muncul juga organisme yang memiliki organ tubuh lebih kompleks, dari jenis invertebrata bertubuh lunak (ubur-ubur, cacing, dan koral), ikan tanpa rahang (landak laut dan binatang lili laut), dan beberapa hewan laut lainnya.

Zaman Paleozoikum terbagi ke dalam enam periode, yaitu:

Kambrium

Periode Kambrium dimulai sekitar 1-1,7 tahun yang lalu.

Berdasarkan dari penyebaran geografisnya, pada periode ini telah muncul kehidupan hewan karang atau terumbu karang yang ditemukan di daerah kutub.

Pada era Kambrium, iklim di bumi belum mengalami perubahan, yakni iklim hangat.

Meratanya iklim hangat diduga disebabkan oleh luasnya atau banyaknya genangan laut.

Pada kala Kambrium, sebagian besar benua tertutu genangan laut dangkal. Hal inilah yang menyebabkan meratanya iklim di seluruh bumi.

Ordovisium dan Silur

Kala Ordovisium dimulai sejak 1,7-1,5 juta tahun lalu, sedangkan periode Silur berlangsung sejak 1,5-2,8 juta tahun lalu.

Berdasarkan dari penemuan fosil hewan karang dapat disimpulkan bahwa iklim pada era Ordovisium dan Silur tidak berbeda dari iklim pada era Kambrium.

Fosil tumbuhan pada periode ini masih belum dijumpai, tetapi fosil hewan darat seperti serangga atau Arthropoda darat lainnya dilaporkan pernah ditemui.

Jika benar demikian, maka berarti sudah ada hewan darat yang bernapas dengan oksigen.

Hal ini berarti, pada masa Ordovisium dan Silur kadar oksigen sudah banyak, meskipun belum sebanyak sekarang.

Devon

Periode Devon berlangsung sekitar 2,8-2,5 juta tahun lalu.

Pada era ini, daratan semakin luas dan juga mulai muncul sungai dan danau.

Binatang laut semakin beraneka ragam, terutama dari Filum Mollusca. 

Selain itu, terumbu karang juga masih tersebar hampir merata dan mendekati lingkar kutub, yang berarti ikllimnya juga masih kurang lebih sama seperti periode sebelumnya.

Kemudian, vertebrata air dari golongan ikan sudah bermunculan. Tumbuhan darat juga dijumpai dalam jumlah yang banyak.

Pada periode Devon awal, gurun masih banyak ditemukan di tengah benua.

Karbon 

Era Karbon dimulai sejak 2,5-0,8 juta tahun yang lalu.

Pada kala ini, fosil koral masih banyak ditemukan, tetapi fosil terumbu karang sudah mulai berkurang.

Penyebab berkurangnya fosil terumbu karang sendiri disebabkan oleh perubahan iklim.

Kendati begitu, secara garis besar, iklim pada era Karbon masih sama seperti periode-periode sebelumnya.

Namun, ketika iklim mengalami perubahan, pertumbuhan terumbu karang juga ikut berubah.

Apabila iklimnya sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan, maka batang akan tumbuh dengan lebih cepat.

Namun, jika sebaliknya, pertumbuhan batang juga akan melambat.

Perm

Terakhir adalah periode Perm yang terjadi pada 0,8-0,4 juta tahun lalu.

Pada periode Perm, keadaan atau iklim kutub sudah berbeda dengan daerah tropis.

Telah ada daerah yang beriklim kutub, beriklim sedang, dan daerah beriklim kering.

Kemudian, diduga ada juga daerah yang sudah beriklim tropis atau hujan.

Referensi: 

  • Hariyanto, Sucipto. Bambang Irawan. dkk. (2019). Lingkungan Abiotik: Jilid 1. Surabaya: Airlangga University Press.
  • Sudirman, Adi. (2019). Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia dari Era Klasik Sampai Kontemporer. Yogyakarta: DIVA Press.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/10/10/160000879/perkembangan-bumi-pada-masa-paleozoikum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke