Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Singkat Ejaan Van Ophuijsen

Salah satu ejaan awal yang digunakan adalah ejaan Van Ophuijsen.

Ejaan Van Ophuijsen digunakan sejak zaman kolonialisme Belanda hingga 46 tahun setelahnya.

Bagaimana sejarah singkat ejaan Van Ophuijsen?

Sejarah Ejaan Van Ophuijsen

Ejaan Van Ophuijsen atau Ejaan Lama adalah jenis ejaan yang pernah digunakan pada zaman Kolonialisme Belanda.

Ejaan ini umumnya digunakan untuk menuliskan kata-kata bahasa Indonesia menurut model yang dipahami oleh orang-orang Belanda, yakni menggunakan alfabet Latin dan bunyi yang mirip dengan cara penuturan Belanda.

Sejarah lahirnya ejaan Van Ophuijsen berawal ketika marak penggunaan aksara latin di berbagai sekolah Melayu.

Namun, penggunaan aksara latin pada masa itu belum distandarisasikan.

Oleh sebab itu, pada 1896, Van Ophuijsen, seorang ahli bahasa dari Belanda diperintahkan untuk merancang suatu ejaan yang dapat digunakan dalam bahasa Melayu.

Van Ophuijsen dibantu oleh dua pakar bahasa dari Melayu, yaitu Nawawi Soetan Makmoer dan Moh. Taib Sultan Ibrahim dalam merancang ejaan tersebut.

Jika penyusunan ejaan tidak segera dilakukan, dikhawatirkan sekolah-sekolah Melayu akan menyusun dengan cara tidak terpimpin sehingga memunculkan kekacauan dalam penggunaan ejaan tersebut.

Dengan menggabungkan ejaan Latin dan ejaan Belanda, Van Ophuijsen bersama kedua rekannya berhasil menghasilkan sebuah ejaan baru yang lebih lazim, diberi nama Ejaan Van Ophuijsen.

Ejaan Van Ophuijsen diresmikan oleh pemerintah Belanda pada 1901 dan digunakan selama 46 tahun.

Setelah menyelesaikan tugas utamanya, Van Ophuijsen menerbitkan Kitab Logat Melajoe dan Maleische Spraakkunst pada 1910.

Buku ini kemudian diterjemahkan oleh T.W. Kamil dengan judul Tata Bahasa Melayu dan menjadi panduan bagi pemakai bahasa Melayu di Indonesia.

Ciri-ciri ejaan Van Ophuijsen

Berikut ini ciri-ciri ejaan Van Ophuijsen, yaitu:

  • Penggunaan huruf J untuk bunyi konsonan hampiran langit-langit, seperti jang (yang) dan saja (saya)
  • Penggunaan huruf tj untuk bunyi konsonan gesek pascarongga-gigi nirsuar, seperti patjar (pacar) dan tjara (cara)
  • Penggunaan huruf dj untuk bunyi konsonan gesek pasca rongga-gigi bersuara, seperti Djakarta (Jakarta) dan Radja (Raja)
  • Penggunaan huruf oe untuk vokal u, seperti oemoem (umum) dan sempoerna (sempurna)
  • Penggunaan tanda diakritik meliputi tanda koma (,), ain (‘), dan trema (“), seperti ra’yat (rakyat) dan bapa’ (bapak)

Referensi:

  • Saputra, Nanda. Nurul Aida Fitri. (2020). Teori dan Aplikasi Bahasa Indonesia. Surakarta: CV Kekata Group.
  • Fitriantiwi, Widya. Lydea. dkk. (2020). Esai Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia. Bogor: Guepedia.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/09/20/080000079/sejarah-singkat-ejaan-van-ophuijsen

Terkini Lainnya

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Stori
Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

Stori
Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

Stori
Kehidupan Ekonomi Manusia pada Masa Bercocok Tanam

Kehidupan Ekonomi Manusia pada Masa Bercocok Tanam

Stori
Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda

Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda

Stori
Prasangka dalam Keberagaman

Prasangka dalam Keberagaman

Stori
Sejarah Kedatangan Jepang ke Pulau Jawa

Sejarah Kedatangan Jepang ke Pulau Jawa

Stori
Kenapa Khalifah Al-Adil I Dijuluki Pedang Iman?

Kenapa Khalifah Al-Adil I Dijuluki Pedang Iman?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke