Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bentuk Perjuangan Sarekat Islam

Di samping itu, Sarekat Islam yang didirikan oleh Haji Samanhudi ini juga menjadi salah satu organisasi pergerakan nasional yang teguh dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat pribumi.

Lalu, bagaimana bentuk perjuangan Sarekat Islam?

Bentuk perjuangan Sarekat Islam

Bentuk perjuangan yang dilakukan oleh Sarekat Islam adalah non-kooperatif.

Adapun yang dimaksud dengan non-kooperatif adalah perjuangan yang sifatnya radikal atau keras dan tidak bersedia untuk bekerja sama dengan pemerintah penjajah.

Pendiri dari Sarekat Islam, yaitu Haji Samanhudi, sangat menentang adanya praktik kolonialisme di Indonesia.

Samanhudi mendirikan Sarekat Islam dengan tujuan menggalang kerja sama antara pedagang Islam demi memajukan peradaban pedagang Islam pribumi.

Oleh sebab itu, Samanhudi sangat ingin meruntuhkan dominasi para pedagang etnis China di sektor perekonomian Indonesia.

Dalam perjuangannya, Sarekat Islam menjadi organisasi yang sangat menentang segala bentuk ketidakadilan dalam sistem kolonialisme di Indonesia.

Dari penjelasan ini dapat dirangkum tujuan dari berdirinya Sarekat Islam, yaitu:

Cita-cita Sarekat Islam ini pun berhasil mendapat simpati masyarakat pribumi dan berkembang hingga ke desa-desa pedalaman.

Rakyat pedesaan menganggap Sarekat Islam adalah wadah dalam perjuangan melawan struktur kekuasaan lokal.

Pada 1912, Sarekat Islam pun berhasil berkembang pesat. Keanggotaan Sarekat Islam tidak hanya berasal dari Jawa, tetapi meluas hingga ke pulau Sumatera, Sulawesi, dan Maluku.

Namun, pada 1914, beberapa anggota Sarekat Islam mendapat pengaruh ideologi komunis dari tokoh Indische Social Democratische Vereniging (ISDV) bernama Henk Sneevliet.

Anggota-anggota Sarekat Islam, seperti Semaun, Darsono, Alimin, dan Tan Malaka, berusaha mengubah perjuangan organisasi ini ke arah yang lebih radikal sesuai dengan semangat komunisme.

Akan tetapi, upaya merekamendapat perlawanan dari golongan Islam konservatif, seperti Kartosuwiryo, Agus Salim, dan Abdoel Moeis.

Pada akhirnya, Sarekat Islam pecah menjadi dua bagian, yaitu Sarekat Islam Merah yang dipimpin oleh Semaun dan Sarekat Islam Putih yang dipimpin Tjokroaminoto.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/05/05/130000779/bentuk-perjuangan-sarekat-islam

Terkini Lainnya

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Sejarah Pura Luhur Batukaru di Tabanan

Stori
Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Andalusia

Stori
Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

Stori
Kehidupan Ekonomi Manusia pada Masa Bercocok Tanam

Kehidupan Ekonomi Manusia pada Masa Bercocok Tanam

Stori
Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda

Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda

Stori
Prasangka dalam Keberagaman

Prasangka dalam Keberagaman

Stori
Sejarah Kedatangan Jepang ke Pulau Jawa

Sejarah Kedatangan Jepang ke Pulau Jawa

Stori
Kenapa Khalifah Al-Adil I Dijuluki Pedang Iman?

Kenapa Khalifah Al-Adil I Dijuluki Pedang Iman?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke