Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kapan Prostitusi Kali Pertama Muncul di Dunia?

Prostitusi telah dipraktikkan di seluruh budaya kuno hingga modern. Oleh sebab itu, prostitusi juga disebut-sebut sebagai "pekerjaan tertua" di dunia, meskipun pekerjaan tertua kemungkinan besar adalah petani, pemburu, dan penggembala.

Sejak awal peradaban muncul, prostitusi telah tumbuh dan berkembang pesat di berbagai wilayah.

Lalu, kapan prostitusi pertama kali muncul di dunia?

2400 SM

Berdasarkan catatan Sumeria, prostitusi kali pertama muncul di dunia pada 2400 SM sebagai pekerjaan.

Sebab, pada zaman itu, ada sebuah rumah bordil kuil yang dioperasikan oleh pendeta Sumeria di Kota Uruk.

Kakum atau kuil ini didedikasikan untuk Dewi Ishtar dan rumah bagi tiga kelas wanita.

Kelas pertama adalah perempuan yang hanya diizinkan untuk melakukan ritual hubungan seksual di kuil, kelas kedua memiliki akses ke halaman dan melayani pengunjung, dan kelas ketiga adalah tinggal di halaman kuil.

Prostitusi akrab dengan pekerjaan yang dilakukan perempuan dalam memuaskan nafsu kaum pria.

Namun, di wilayah Kanaan, sebagian besar aksi prostitusi justru dilakukan oleh laki-laki. Sama halnya di Sardinia dan beberapa budaya di Fenisia.

Pada tahun-tahun berikutnya, kegiatan prostitusi mulai dilakukan di Yunani, Roma, India, China, dan Jepang.

Yunani

Di Yunani Kuno, baik wanita atau pria terlibat dalam prostitusi. Dalam bahasa Yunani, pelacur disebut dengan porne, yang berarti menjual.

Pada abad ke-6 SM, didirikan sebuah kuil di Athena yang didedikasikan untuk Aphrodite Pandemos, dewi kenikmatan seksual.

Roma

Jika prostitusi pada umumnya dilarang, berbeda di Roma yang justru legal, publik, dan tersebar luas.

Bahkan laki-laki Romawi berstatus sosial tinggi bebas untuk terlibat dalam aksi prostitusi tanpa menimbulkan ketidaksetujuan moral.

Sebagian besar pekerja prostitusi merupakan seorang budak atau mantan budak yang berusaha mencari pendapatan untuk membiayai hidup.

India

Di India, aksi prostitusi mulai dilakukan pada abad ke-19 atau awal abad ke-20.

Kala itu, ribuan wanita dari Eropa dan Jepang dikirim ke India dan dipekerjakan sebagai prostitusi untuk melayani orang India dan tentara Inggris.

Orang yang melakukan aksi prostitusi di India disebut dengan tawaif, yang umumnya melayani kaum bangsawan Asia Selatan, khususnya era Kerajaan Mughal.

Para tawaif ini akan menari, menyanyi, membaca puisi, dan menghibur tamu yang datang.

Tugas utama mereka adalah menjamu tamu secara profesional.

Abad pertengahan

Selama Abad Pertengahan, prostitusi banyak ditemukan di perkotaan.

Meskipun segala bentuk aktivitas seksual di luar pernikahan dianggap dosa oleh Gereja Katolik Roma, tetapi pekerjaan ini masih ditoleransi karena dapat mencegah terjadinya kejahatan pemerkosaan.

Maka dari itu, banyak kota memutuskan untuk mengambil keuntungan dari kondisi ini agar bisa mendapat setidaknya sedikit uang.

Abad ke-16 dan ke-17

Pada awal abad ke-16, prostitusi mulai mendapat tentangan dari masyarakat karena menimbulkan adanya penyakit menular.

Oleh sebab itu, berbagai aksi prostitusi mulai dilarang oleh otoritas sekuler untuk mencegah menyebarnya penyakit menular itu.

Selain itu, rumah pelacuran juga dilarang keberadaannya. Terlebih, setelah munculnya Reformasi Protestan, di mana sejumlah kota di Jerman Selatan menutup rumah pelacuran dalam upaya untuk memberantas prostitusi.

Abad ke-18

Pada abad ke-18, prostitusi diperbolehkan karena dapat mendorong pendapatan pajak di negara bagian di Dahomey, Kerajaan Afrika Barat.

Akan tetapi, demi mencegah terjadinya penyakit menular, para pelaku prostitusi di abad ini sudah menggunakan alat kontrasepsi yang terbuat dari usus kucing atau usus sapi.

Abad ke-19

Lebih lanjut, pada abad ke-19, di Amerika Utara, prostitusi dipandang sebagai kejahatan yang dibutuhkan karena dapat membantu kesetiaan perkawinan, terutama bagi pria yang tidak bisa mendapatkan kepuasan seksual dari pasangannya.

Dengan demikian, pada awal abad ke-19, prostitusi dianggap bukan sebagai kejahatan dan keberadaan rumah pelacuran juga ditoleransi di kota-kota Amerika.

Pada 1870, prostitusi dilegalkan dan diatur di Kota St. Louis Missouri.

Para pelaku prostitusi diberi izin oleh pejabat kesehatan masyarakat dan harus melakukan inspeksi kesehatan mingguan untuk mengantisipasi adanya penyakit menular.

Akan tetapi, karena protes dan demonstrasi yang dilakukan oleh para wanita dan anggota pendeta, legislator Missouri mencabut undang-undang yang mengizinkan prostitusi.

Menindaklanjuti protes tersebut, Kongres AS mengeluarkan Page Act of 1875, yang berisi larangan untuk mengimpor wanita dengan tujuan prostitusi.

Hingga abad ke-20 dan abad ke-21, prostitusi masih banyak dilakukan di hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia.

Namun, ada negara yang melegalkan prostitusi, ada juga yang tidak.

Referensi:

  • Kuat, Anise K. (2016). Prostitutes and matrons in the urban landscape. Cambridge: Cambridge University Press.
  • Beckman, Karen. (2003). Vanishing Women: Magic, Film, and Feminism. Duke University Press.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/01/20/160000179/kapan-prostitusi-kali-pertama-muncul-di-dunia-

Terkini Lainnya

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke