Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Positif Agresi Militer Belanda II

Operasi militer ini menjadi salah satu upaya Belanda dalam menggoyang kedaulatan Indonesia.

Agresi Militer Belanda II pun memakan banyak korban jiwa, sekaligus kerusakan masif untuk Indonesia.

Namun, di balik dampak negatif yang ada, juga terdapat dampak positif dari Agresi Militer Belanda bagi Indonesia.

Lantas, apa dampak positif Agresi Militer Belanda II bagi Indonesia?

Menumbuhkan semangat perjuangan rakyat Indonesia

Agresi Militer Belanda II berdampak positif bagi Indonesia karena meskipun Belanda berhasil menguasai Yoyakarta, yang saat itu menjadi ibu kota Indonesia, tidak mematahkan semangat perjuangan rakyat Indonesia.

Justru, rakyat Indonesia semakin gencar melakukan perlawanan yang dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Pada 1 Maret 1949, TNI melakukan serangan mendadak terhadap pasukan Belanda yang disebut sebagai Serangan Umum 1 Maret Yogyakarta.

Perlawanan yang dilakukan Indonesia membuat Belanda kelabakan dan berhasil dikalahkan.

Sejak Serangan Umum 1 Maret Yogyakarta dilancarkan, muncul bentuk perlawanan lain yang dilakukan dengan strategi gerilya seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur yang dipimpin oleh Soedirman.

Mendapat simpati dari dunia internasional

Akibat Agresi Militer Belanda II, Indonesia mendapat simpati dari dunia internasional.

Pasalnya, meski sudah merdeka pada 17 Agustus 1945, Belanda terus berusaha untuk menjadikan kembali Indonesia sebagai wilayah kekuasaannya.

Serangan yang dilakukan Belanda pun tidak hanya sekali. Sebelum Agresi Militer Belanda II, meletus Agresi Militer Belanda I pada Juli 1947.

Bahkan, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta juga sempat ditangkap oleh Belanda.

Serangan Belanda terhadap pemerintah Indonesia yang terus-menerus dilakukan membuat beberapa negara internasional bersimpati kepada Indonesia.

Sebaliknya, Belanda mendapat kecaman dari dunia internasional karena aksinya terhadap Indonesia.

Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Belanda agar segera menyelesaikan konflik dengan Indonesia secara damai.

Amerika Serikat bahkan mengecam akan menghentikan bantuan dana mereka kepada Belanda apabila serangan terhadap Indonesia tidak dihentikan.

Pada akhirnya, Belanda bersedia berunding pada 23 Agustus-2 November 1949 dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda.

Hasilnya, Belanda bersedia mengakui kedaulatan atas Indonesia pada 27 Desember 1949.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/06/22/110000679/dampak-positif-agresi-militer-belanda-ii

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke