Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Serangan Teroris Mumbai 2008

Peristiwa mencekam yang berlangsung selama tiga hari ini menewaskan 175 orang, yang terdiri dari warga asing dari beberapa negara, pekerja setempat, dan pelaku serangan.

Selain itu, sekitar 300 orang lainnya mengalami cedera akibat serangan ini. Serangan Teroris Mumbai sempat membuat hubungan pemerintah India dan Pakistan memanas.

Pasalnya, kelompok militan Lashkar-e-Taiba (LeT) yang berbasis di Pakistan diduga kuat menjadi pelaku serangan ini.

Latar belakang

Sejak serangkaian serangan teroris pada 12 Maret 1993 yang menewaskan 257 korban dan melukai 700 orang, Mumbai terus bergejolak.

Serangan pada 1993 itu dilakukan sebagai pembalasan atas kerusuhan agama sebelumnya yang menewaskan banyak umat Muslim.

Setelah itu, pengeboman di Mumbai terjadi lagi pada 2002, 2003, dan 2006. Menurut kepolisian setempat, pengeboman dilakukan oleh Lashkar-e-Taiba (LeT) dan Gerakan Mahasiswa Islam India (SIMI).

Serangan Teroris Mumbai 2008 dipastikan juga didalangi oleh Lashkar-e-Taiba (LeT), kelompok militan Islam terbesar asal Pakistan.

Laskar-e-Taiba merupakan organisasi teroris yang didirikan oleh Hafiz Saeed, Abdullah Azzam, Zafar Iqbal, dan beberapa mujahidin Islam lainnya pada 1990.

Fokus utama organisasi ini adalah jihad, karena menurut Hafiz Saeed, Islam mengajarkan hal tersebut. Pada awal terbentuknya, mereka sudah merencanakan program penyerangan melawan umat Hindu dan Sikh.

Serangan yang diberikan oleh LeT mayoritas diarahkan kepada warga sipil.

Mulai 1999, aksi LeT kian brutal. Mereka kerap melakukan serangkaian serangan bunuh diri terhadap pasukan keamanan India.

Aksi itu terus dilakukan, hingga pada 28 Maret 2001, Menteri Dalam Negeri Inggris, Jack Straw, menyatakan LeT sebagai organisasi tTerlarang di bawah UU Terorisme 2000.

Kendati demikian, LeT masih melakukan serangkaian serangan, salah satunya di Mumbai pada 2008.

Kronologi Serangan Teroris Mumbai 2008

Pada 26 November 2008 sekitar pukul 20.00, 10 anggota LeT mendarat di dua lokasi di Colaba, Mumbai.

Mereka lantas berpencar dan melakukan penembakan serta pengeboman di 12 titik yang berlangsung hingga 29 November 2008.

Serangan Chhatrapati Shivaji Maharaj Terminus

Tempat pertama yang diserang adalah stasiun kereta Chhatrapati Shivaji Maharaj Terminus.

Pada saat itu, dua pria bersenjata, yakni Ismail Khan dan Ajmal Kasab, melakukan serangan sekitar pukul 21.30 waktu setempat.

Mereka memasuki ruang penumpang dan langsung melepaskan tembakan menggunakan senapan AK-47. Serangan terus berlangsung selama lebih dari satu jam, hingga pukul 22.45.

Tidak lama kemudian, pasukan keamanan dan layanan darurat tiba di stasiun. Seorang penyiar kereta api, Wisnu Dattaram Zende, memperingatkan para penumpang untuk segera meninggalkan stasiun.

Sementara itu, Ismail dan Ajmal berusaha melarikan diri dari tempat kejadian dan menembaki para pejalan kaki serta petugas polisi, yang mengakibatkan sebanyak delapan polisi tewas.

Mengetahui bahwa para petugas polisi kalah senjata, mereka memutuskan untuk mematikan lampu dan mengamankan gerbang.

Ismail dan Ajmal lantas pergi ke RS Cama dengan tujuan membunuh pasien di sana. Namun, para karyawan rumah sakit sudah mengunci semua bangsal pasien.

Pasukan Anti-Teroris yang dipimpin oleh Kepala Polisi Hemant Karkare segera mengambil tindakan dan berusaha mengejar Ismail dan Ajmal.

Sayangnya, Karkare dan beberapa petugas polisi lainnya tewas karena tertembak. Ismail dan Ajmal lantas membawa lari kendaraan polisi.

Setelah menukar kendaraan polisi dengan mobil warga sipil, kedua teroris ini berusaha lari menyelamatkan diri.

Akan tetapi, tanpa disengaja mobil mereka menabrak penghalan jalan. Pada akhirnya, Ismail berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian.

Dari serangkaian serangan Ismail Khan dan Ajmal Kasab, mereka telah menewaskan sekitar 58 orang dan 104 lainnya terluka.

Kafe Leopold

Masih di hari yang sama, sekitar pukul 21.30, dua penyerang yaitu Shoaib alias Soheb dan Nazir alias Abu Umer, melakukan serangan di Kafe Leopord di Mumbai Selatan.

Kafe Leopord memang merupakan salah satu resto yang cukup populer dan ramai pengunjung.

Soheb dan Abu Umer pun segera masuk ke sana dan melepaskan tembakan. Aksi ini menewaskan 10 orang, termasuk beberapa orang asing.

Ledakan bom di taksi

Pada 26 November 2008 malam, juga terjadi dua ledakan bom di taksi yang disebabkan oleh bom waktu.

Bom pertama terjadi pukul 22:40 di Vile Parle, yang menewaskan pengemudi dan seorang penumpang.

Kemudian ledakan kedua meletus di Wadi Bunder sekitar pukul 22:00 dan 22:25.

Bom kedua ini menewaskan tiga orang, termasuk sopir taksi, dan sekitar 15 orang lainnya mengalami luka.

Hotel Taj Mahal Palace dan Oberoi Trident

Serangan selanjutnya terjadi di dalam hotel, yakni Hotel Taj Mahal Palace dan Oberoi Trideng.

Dilaporkan ada enam ledakan yang terjadi di Hotel Taj Mahal, satu di lobi, dua di lift, tiga di restoran, dan satu di Oberoi Trident.

Selain mengebom, para pelaku teror juga melakukan penyanderaan di dalam hotel. Berdasarkan laporan, ada sekitar 200 orang yang disandera.

Petugas pemadam kebakaran pun berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkan para sandera melalui jendela dan menggunakan tangga.

Pada 27 November 2008 pagi hari, dikabarkan bahwa kasus penyanderaan berhasil diselesaikan.

Kepala Polisi Maharashtra menyatakan bahwa semua sandera berhasil dibebaskan.

Nariman House

Dalam peristiwa Serangan Teroris Mumbai, Nariman House atau yang dikenal sebagai Mumbai Chabad House, diambil alih oleh dua penyerang.

Beberapa penduduk juga disandera di dalamnya. Petugas polisi pun segera berupaya menyelamatkan para sandera.

Namun, di saat yang sama, para petugas harus terlibat baku tembak dengan para penyerang.

Para petugas pun kesulitan, karena para penyerang juga melemparkan granat untuk menghalau pergerakan mereka.

Kegigihan polisi berhasil menyelamatkan sebanyak 9 sandera. Hari berikutnya, lokasi tersebut segera dikepung oleh pihak kepolisian.

Pagi itu, polisi dibantu oleh para penembak jitu yang sudah ditempatkan di gedung-gedung terdekat.

Setelah pertempuran panjang, sisa sandera lainnya berhasil diselamatkan. Sementara itu, Sersan Gajender Singh Bisht dan kedua pelaku tewas.

Negosiasi dengan Pakistan

Setelah serangan berhasil dipadamkan, spekulasi terkait pelaku terorisme di Mumbai mulai banyak bermunculan.

Pada awalnya, sebuah kelompak yang menamakan dirinya sebegai Deccan Mujahidin mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Akan tetapi, klaim itu berhasil dipatahkan setelah melacak e-mail yang bersangkutan dan tak ditemukan adanya kelompok tersebut.

Pemerintah India kemudian menuding kelompok itu berasal dari Pakistan, mengingat para pelaku datang dari laut.

Harian Kompas, 2 Desember 2008, menuliskan, media massa India menuduh LeT terlibat dalam aksis terorisme.

Tuduhan itu awalnya langsung dibantah oleh pihak LeT dan pemerintah Pakistan.

Namun, pemerintah India berhasil memberikan bukti kepada Pakistan dalam bentuk introgasi, senjata, dan catatan panggilan selama serangan berlangsung.

Perdana Menteri Pakistan, Yousaf Raza Gillani, dan Presiden Asif Ali Zardari kemudian mengatakan bahwa pihaknya akan membantu melakukan penyelidikan terkait serangan yang terjadi.

Presiden Zardari juga menyatakan akan melakukan tindakan tegas kepada setiap rakyat Pakistan yang terlibat dalam serangan tersebut.

Akhirnya, pihak Pakistan mulai mengusut para pelaku penyerangan dan mengakui bahwa Ajmal Kasab adalah salah satunya.

Ajmal Kasab merupakan satu-satunya pelaku yang ditangkap hidup-hidup oleh polisi dalam peristiwa Serangan Teroris Mumbai 2008.

Dampak

Serangan Teroris Mumbai pada 2008 juga disebut dengan Peristiwa 26/11. Pascakejadian itu, pemerintah India memperkuat UU anti-teror dengan UAPA 2008 dan Badan Investigasi Nasional Federal pun dibentuk.

Serangkaian serangan yang terjadi di Mumbai juga membuat hubungan India dengan Pakistan memanas.

Dari peristiwa ini, total ada 175 orang tewas, termasuk sembilan penyerang dan warga negara asing, sementara lebih dari 300 orang luka-luka.

Artikel ini telah tayang di britannica.com dengan judul "Lashkar-e-Taiba".

https://www.kompas.com/stori/read/2021/12/22/140000879/serangan-teroris-mumbai-2008

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke