KOMPAS.com - Senam aerobik merupakan salah satu kategori senam irama yaitu senam yang dilakukan dengan iringan musik.
Jenis senam ini merupakan pengembangan dari senam akrobatik. Dalam mempelajari senam aerobik, pesenam harus menekankan frekuensi latihan agar cepat paham.
Frekuensi latihan yang dimaksud adalah suatu dosis latihan untuk senam aerobik yang harus dilakukan oleh pesenam menurut program yang dilakukan.
Dalam buku Mengenalkan Teknik Senam Dasar (2012) oleh Haryanto, asal kata aerobik adalah "aero" yang memiliki arti oksigen.
Senam aerobik adalah olahraga yang dilakukan secara terus-menerus di mana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi dengan kecepatan menempuh waktu.
Dalam senam aerobik, tubuh akan melakukan banyak gerakan.
Oleh karena itu, sebelum memulai aktivitas senam aerobik hendaknya melakukan pemanasan terlebih dahulu.
Baca juga: Senam Lantai: Pengertian, Jenis, Ragam Gerakan, dan Manfaatnya
Suatu latihan senam aerobik yang mempunyai tujuan untuk membentuk kondisi badan yang siap dalam melakukan gerak selanjutnya disebut pemanasan.
Pemanasan bisa dilakukan selama 10 menit dengan contoh gerakan berupa jalan di tempat, mengayunkan kedua tangan, menggelengkan kepala, serta meliukkan badan ke kanan dan ke kiri.
Pemanasan disebut juga dengan warming up.
Adapun, yang bukan merupakan gerakan warming up dalam senam aerobik adalah pernapasan. Sebab, pernapasan termasuk dalam gerakan pendinginan.
Sementara itu, pengaturan pernapasan dalam gerakan senam aerobik dapat dilakukan dengan cara ditarik lewat hidung, keluar lewat mulut.
Baca juga: Rangkaian Gerak Sikap Lilin dalam Senam Lantai
Setelah melakukan pemanasan, selanjutnya adalah memulai latihan inti yang bisa dilakukan selama 15-20 menit.
Mengutip KOMPAS.com Skola, berikut adalah contoh gerakan dalam senam aerobik berdasarkan gerak anggota tubuh.
Gerakan tangan: