KOMPAS.com – Teori konvergensi simbolik asalnya dari retorika dan komunikasi kelompok kecil. Sebagian besar teori ini sudah dipakai dalam menganalisis kelompok, organisasi, dan wacana politik.
Apa yang dimaksud dengan teori konvergensi simbolik? Mari kita mengenal lebih lanjut terkait teori konvergensi simbolik.
Teori konvergensi simbolik berasal dari perspektif interpretif dengan berpusat pada bagaimana makna dibuat serta bagaimana visi retoris dibangun melalui interaksi.
Pemilihan kata “simbolik” dalam nama teori dikarenakan teori ini menangani mengenai bahasa, fantasi, serta beberapa fakta simbolik.
Sementara itu, dipilihnya terminologi konvergensi karena teori ini mendeskripsikan keadaan berbagi fantasi oleh anggota kelompok yang disebabkan oleh penyatuan dunia simbolik para partisipan dalam kelompok tersebut.
Baca juga: Teori Komunikasi Informatif oleh Shannon dan Weaver
Teori konvergensi simbolik dimulai dari penelitian Bormann, yang merupakan pencetus utama teori ini, dalam komunikasi kelompok kecil pada akhir tahun 1950-an dengan apa yang disebut sebagai studi Minnesota.
Bormann dan murid-muridnya melakukan analisis isi dari pertemuan kelompok tugas kecil dilengkapi dengan studi kasus kualitatif suatu pertemuan kelompok dari waktu ke waktu selama proses berlangsung.
Teori konvergensi simbolik merupakan perkawinan ilmu sosial dan humanisme yang terutama penting pada akhir tahun 1970. Kala itu, sejumlah ahli komunikasi dipenuhi konflik antara humanistik (retoris) dengan ilmu sosial (biasanya positivis).
Teori konvergensi simbolik adalah teori komunikasi yang umum karena teori ini menjelaskan tentang rantai fantasi dalam komunikasi masyarakat umum mengenai sebuah pengalaman yang memproduksi visi retorik di semua lapisan masyarakat.
Teori konvergensi simbolik menjelaskan bentuk kesadaran kelompok dengan emosi bersama, motif, serta makna mengenai narasi bersama.
Asumsi teori konvergensi simbolik adalah manusia merupakan pencerita sosial yang berbagi fantasi kemudian membangun kesadaran kelompok dan menciptakan realitas sosial.
Dinamika komunikatif dasar teori konvergensi simbolik dibagi dalam fantasi kelompok yang mempunyai kontribusi terhadap konvergensi perasaan yang tepat di antara para peserta.
Baca juga: Apa itu Teori Komunikasi Dua Tahap?
Teori konvergensi simbolik berparadigma unik karena berada di tengah-tengah subyektivistik dan obyektivistik.
Inti dari teori konvergensi simbolik bermula dari pandangan individu akan realitas yang dipandu dengan cerita-cerita yang merefleksikan bagaimana sesuatu itu dipercaya.
Cerita atau tema-tema fantasi tersebut diciptakan dengan interaksi simbolik dalam kelompok kecil kemudian dihubungkan dari satu orang ke orang yang lain, dari satu kelompok ke kelompok lain, guna membuat suatu pandangan dunia yang terbagi.