KOMPAS.com – Penamaan golongan unsur dalam tabel periodik biasanya didasari oleh sifatnya. Misalnya, unsur golongan 7A yang dinamakan sebagai unsur halogen. Mengapa unsur golongan 7A disebut halogen? Berikut adalah jawabannya!
Dilansir dari Angelo State University, istilah halogen berasal dari Bahasa Yunani yaitu “halo” yang berarti garam dan “gen” yang berarti formasi atau pembentukan.
Dinamakan sebagai halogen, karena unsur-unsur golongan 7A adalah pembentuk senyawa garam yang sangat ionik.
Baca juga: Kelimpahan Unsur Halogen di Alam
Di mana unsur-unsur senyawa halogen sangat reaktif, membuatnya mudah bereaksi dengan logam dan membentuk senyawa garam.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, kecenderungan unsur-unsur halogen untuk membenyuk senyawa garam meninkat dengan urutan sebagai berikut:
Adapun, kereaktifan unsu halogen disebabkan oleh satu elektron yang tidak berpasangan dalam atomnya.
Sehingga, atom halogen cenderung bereaksi dengan atom lain untuk mencapai kesetimbangan sesuai dengan aturan oktet.
Baca juga: Aturan Oktet dalam Kimia
Reaktivitasnya dengan logam, membuat semua unsur halogen (kecuali yodium) ditemukan di alam dalam bentuk senyawa garam dari anion halida.
Dilansir dari Chemistry LibreTexts, sehingga untuk membuat gas halogen seperti F2, Cl2, dan Br2 harus dilakukan oksidasi pada halidanya.
Sebagai contoh, unsur klor di alam ditemukan dalam bentuk senyawa garam natrium klorida (NaCl) yang lebih kita kenal sebagai garam dapur.
Untuk mendapatkan gas klorin (Cl2), natrium klorida (NaCl) harus mengalami proses kloralkali di mana halidanya dioksidasi.
Proses kloralkali dapat dituliskan dalam persamaan:
2NaCl (aq) + 2H2O (l) → 2NaOH (aq) + Cl2 (g) + H2 (g)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.