KOMPAS.com – Dalam konfigurasi tidak kimia, golongan gas mulia merupakan patokan kestabilan. Di mana unsur-unsur membentuk konfigurasi sesuai dengan golongan gas mulia untuk mencapai bentuk yang lebih stabil.
Setiap unsur mampu membentuk ikatan kimia karena memiliki kecendrungan membentuk konfigurasi elektron gas mulia.
Namun, apakah sebenarnya gas mulia tersebut? Tidak apa saja yang tergolong ke dalamnya dan bagaimana sifat-sifatnya? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan di bawah ini!
Gas mulia adalah unsur golongan 18 dalam tabel periodik. Gas mulia beranggotakan enam unsur yaitu:
Secara fisik, golongan gas mulia tidak memiliki bau, tidak berasa, dan juga tidak berwarna dalam kondisi standar. Namun, bisa berwarna dalam fasa cair maupun padat.
Baca juga: Manfaat Golongan Gas Mulia dalam Kehidupan
Golongan gas mulia adalah unsur yang paling tidak reaktif dalam tabel periodik. dilansir dari Thought Co , disebut tidak reaktif karena memiliki kulit elektron valensi penuh dengan sedikit kecenderungan untuk menerima atau menyumbangkan elektron untuk ikatan kimia.
Ketidakreaktifannya membuat golongan gas mulia sulit bereaksi dengan atom atau unsur lain. Sehingga, gas mulia berbentuk monoatomik (gas yang tidak terikat dengan atom lainnya) dalam kondisi standar.
Ketidakreaktifan gas mulia juga membuat tidak mudah terbakar. Inilah mengapa balon gas helium lebih aman digunakan daripada balon gas hidrogen yang lebih mudah terbakar.
Baca juga: Sifat-Sifat Unsur Kimia
Dilaporkan dari Lumen Learning, golongan gas mulia memiliki gaya antar atom yang lemah sehingga mengakibatkan titik leleh dan titik didihnya sangat rendah. Titik didih gas mulia berada di bawah suhu ruang, sehingga gas mulia berbentuk gas dalam suhu ruang.
Unsur dalam golongan gas mulia memiliki kerapatan yang rendah. Hal tersebut terjadi karena gas mulia memiliki antar partikel yang lemah.
Dilansir dari Chemistry Libretexts, semakin besar massa atomnya maka semakin besar pula kerapatannya. Artinya, semakin ke bawah tidak mulia gas mulia maka akan semakin besar kerapatannya pula.
Baca juga: Aturan Oktet dalam Kimia
Sifat selanjutnya dari gas mulia adalah dapat berpendar atau bersinar. Dilaporkan dari ChemTalk, jika panaskan listrik melewati gas bertekanan rendah maka gas tersebut akan memancarkan radiasi elektromagnetik.
Radiasi elektromagnetik yang dipancarkan setiap gas memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda, sehingga warna sinar yang terpancar juga.
Helium memancarkan sinar berwarna kuning pucat, neon memancarkan sinar berwarna merah, argon memancarkan sinar berwarna biru, xenon memancarkan sinar abu kebiruan, dan kripton memancarkan sinar hijau pucat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.