Sesuai dengan yang telah disebutkan sebelumnya, kebudayaan berkembang sesuai dengan keadaan lingkungan sekitar dan kebutuhan untuk bertahan hidup.
Akibatnya kebudayaan yang berkembang di suatu masyarakat dapat berbeda dengan kebudayaan yang berkembang di masyarakat lain.
Indonesia pun jadi memiliki beragam suku bangsa dengan keberagaman budaya.
Selain itu, isolasi geografi juga merupakan faktor mengapa masyarakat Sulawesi menjadi majemuk. Keadaan geografi membagi Sulawesi menjadi sejumlah wilayah dan daerah terpencil.
Ketika leluhur masyarakat Sulawesi datang secara bergelombang sebagai imigran dari berbagai penjuru, keadaan geografi memaksa mereka untuk tinggal dan menetap di suatu wilayah atau daerah yang terpisah antara satu dengan lainnya.
Isolasi geografi tersebut menyebabkan penduduk yang menempati setiap daerah tumbuh menjadi satu kesatuan suku bangsa.
Setiap kesatuan suku bangsa terdiri atas sejumlah anak suku yang dipersatukan oleh emosional dan memandang diri mereka sebagai satu jenis tersendiri.
Baca juga: Keragaman Budaya: Sifat dan Manfaatnya
Pengaruh dari isolasi geografi juga dapat dilihat pada Suku Bali Aga. Suku Bali Aga memiliki kebudayaan yang jauh berbeda dengan masyarakat Bali pada umumnya. Mereka juga identik sebagai orang gunung dan tinggal di pedalaman tanpa teknologi.
Selain karena mendapat pengaruh Jawa-Hindu karena invasi kerajaan Majapahit, kebudayaan mereka juga dipengaruhi oleh isolasi geografi.
Suku Bali Aga memilih untuk hidup di pegunungan saja. Hidup di daerah terpencil tersebut membuat budaya Suku Bali Aga terjaga dari pengaruh budaya luar.
Selain itu, masyarakat Suku Bali Aga juga melarang adanya pernikahan dengan warga luar desa untuk menjaga kelestarian budaya mereka.
Referensi: