Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Distilasi: Alat, Proses, dan Contohnya

Kompas.com - 04/10/2023, 04:00 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

Sumber KBBI

KOMPAS.com – Distilasi adalah proses pemisahan suatu campuran berdasarkan pada perbedaan tekanan uap dan titik didih yang cukup signifikan.

Distilasi atau penyulingan merupakan suatu proses pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih komponen-komponen yang menyusun campuran tersebut.

Selain itu, distilasi merupakan proses memanaskan benda cair atau padat sampai berubah menjadi uap yang disalurkan ke dalam bejana yang terpisah yang setelah itu dikondensasikan dengan pendingin.

Baca juga: Faktor-faktor yang Memengaruhi Penguapan

Alat proses distilasi

Peralatan yang diperlukan dalam proses distilasi berbeda-beda, menyesuaikan dengan jenis distilasinya. Berikut penjelasannya:

Distilasi sederhana

Distilasi sederhana memerlukan rangkaian alat yang disusun tanpa perlu menggunakan kolom distilasi.

Alat distilasi yang digunakan adalah:

  • Klem
  • Termometer
  • labu distilasi
  • Larutan yang didistilasi
  • Bunsen atau sumber panas lain
  • Pendingin
  • Penampung

Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan alat distilasi sederhana adalah

  • Sebaiknya, susunan alat berjalan dari kiri kanan.
  • Selalu menambahkan batu didih ke dalam labu distilasi guna menghindari bumping.
  • Sebaiknya, penampung destilat terendam di dalam penangas es untuk mencegah terbentuknya uap, khususnya bagi senyawa yang toksik ataupun mudah terbakar.
  • Labu distilasi yang digunakan harus disesuaikan dengan jumlah campuran yang akan didistilasi.
  • Mengatur pemanasan untuk menjaga kecepatan distilasi satu tetes per detik.
  • Jangan menggunakan gelas beker untuk penampung destilat.

Distilasi fraksi

Berbeda dengan distilasi sederhana, distilasi fraksi memerlukan alat yang disebut kolom fraksi.

Demi mencapai  efisiensi fraksinasi yang tinggi sebaiknya menggunakan kolom yang berlapis hampa udara (vacuum jacketed). Jika alat tersebut tidak tersedia, sebaiknya kolom dibungkus dengan menggunakan alumunium foil untuk meminimalisir panas yang hilang.

Ketentuan yang berlaku pada distilasi sederhana juga berlaku pada distilasi fraksi.

Jika terdapat beberapa fraksi yang ingin ditampung, maka dapat menambah alat penampung sehingga tidak perlu menghentikan proses distilasi ketika ingin menampung fraksi yang berbeda.

Baca juga: Mengapa Air Sirup Tergolong Campuran Homogen?

Proses distilasi

Proses distilasi terdiri dari beberapa tahap, yaitu mengubah suatu senyawa menjadi bentuk uapnya, mengkondensasikan uap yang terbentuk menjadi cair kembali, serta menampung hasil kondensasi ke dalam suatu penampung.

Proses tersebut mampu memisahkan campuran dengan titik didih yang berbeda. Selain itu, proses distilasi juga dapat membuat senyawa yang lebih mudah menguap (volatil) terpisahkan dari senyawa yang sukar menguap (tidak volatil).

Berikut gambaran proses pemisahan spirtus yang bercampur dengan air:

  • Mula-mula campuran spirtus dan air dimasukkan ke dalam labu distilasi
  • Setelah itu, campuran air dan spirtus dipanaskan hingga suhu delapan puluh derajat di mana spirtus akan menguap, sedangkan air belum mengalami penguapan.
  • Uap spirtus kemudian didinginkan dengan pendingin Liebieg sampai mengembun dan menetes di tabung erlenmeyer yang digunakan untuk menampung.

Selain itu, pada distilasi terjadi proses yang melibatkan beberapa komponen dalam teknik kimia, meliputi:

  • Penguapan dan pengembunan yang terjadi pada kondenser maupun reboiler yang mengakibatkan di dalam kolom terdapat dua fasa yang mengalami kesetimbangan.
  • Perpindahan massa dan panas yang dialami oleh setiap stage, termasuk pada kondenser ataupun reboiler
  • Perpindahan momentum.
  • Keseimbangan fasa, yaitu terjadi pada tray/plate yang fase uap dan cairnya saling mengalami kontak.

Baca juga: Pemisahan Alkohol Murni dan Air dengan Metode Distilasi

Contoh

Contoh destilasi terbesar saat ini yaitu proses pengolahan minyak bumi menjadi fraksi-fraksi minyak bumi yang meliputi bensin, solar, LPG, pelumas, dan aspal.

Contoh lainnya aplikasi dari metode distilasi adalah:

  • Eliminasi suatu produk yang terbentuk di saat suatu reaksi kimia berlangsung.
  • Memurnikan suatu senyawa.
  • Menghilangkan pelarut.
  • Isolasi beberapa senyawa yang didapatkan dari suatu reaksi kimia.
  • Demineralisasi air.
  • Distilasi suatu campuran yang tidak saling larut.
  • Penghilangan sebagian atau keseluruhan pelarut yang di dalamnya mengandung padatan atau cairan lain yang sukar menguap dibandingkan dengan pelarut.

 

Referensi:

  • Budiman, Arif. 2021. Distilasi: Teori dan Pengendalian Operasi. Gadjah Mada University Press.
  • Kristanti, A. N. dkk. 2008. Buku Ajar Fitokimia. Airlangga University Press.
  • Wahono. Dkk. 2010. Siap Menghadapi UN SMP/MTs 2011. Grasindo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com