Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bedanya Akulturasi dan Asimilasi

Kompas.com - 18/04/2024, 18:00 WIB
Astrid Riyani Atmaja,
Silmi Nurul Utami

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bentuk interaksi sosial dapat dilakukan melalui berbagai cara. Dalam konteks budaya, interaksi sosial dilakukan dalam bentuk akulturasi dan asimilasi. Apa perbedaan akulturasi dan asimilasi?

Akulturasi

Akulturasi adalah proses penggabungan budaya baru tanpa menghilangkan kepribadian dan identitas dari budaya asli.

Proses akulturasi dapat timbul ketika terdapat pengaruh dari suatu budaya kepada kelompok manusia.

Lambat laun, unsur-unsur kebudayaan tersebut akan diterima dan disesuaikan dengan unsur-unsur kebudayaan sendiri.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Proses Akulturasi?

Ada beberapa hal yang mendorong terjadinya akulturasi, misalnya adanya individu baru yang membawa budaya asing ke suatu budaya lain (agent of acculturation) atau kemiripan yang dimiliki antarbudaya tersebut sehingga terjadi penggabungan.

Contoh dari akulturasi di Indonesia adalah Candi Borobudur yang merupakan wujud akulturasi dari kebudayaan Indonesia dan India dalam agama Buddha.

Adapun contoh lainnya, yaitu kesenian Barongsai yang menjadi wujud akulturasi kebudayaan Indonesia dengan Tionghoa.

Baca juga: Pengertian Keragaman Budaya beserta Contohnya

Asimilasi

Asimilasi adalah proses pembentukan budaya baru yang didasari oleh dua kebudayaan atau lebih yang saling bergabung.

Proses asimilasi dapat timbul ketika terdapat dua budaya atau lebih yang memiliki karakteristik yang sangat berbeda. 

Adapun beberapa faktor yang mendorong terjadinya asimilasi, yaitu:

  • Adanya budaya-budaya yang berbeda
  • Terjadi interaksi yang cukup lama antara budaya-budaya tersebut
  • Adanya perubahan dari budaya-budaya tersebut hingga memunculkan karakteristik baru.

Baca juga: Suku Minang, Mulai dari Tradisi hingga Budaya

Asimilasi harus disertai dengan sikap toleransi dan simpati agar dapat terjadi. Tanpa sikap-sikap tersebut, proses asimilasi akan terhambat.

Di Indonesia, contoh dari asimilasi adalah musik dangdut yang dihasilkan dari perpaduan antara musik India dan musik Melayu.

Perbedaan akulturasi dan asimilasi

Berdasarkan penjelasan di atas, perbedaan akulturasi dan asimilasi terletak pada hasil penggabungan dari kedua budaya tersebut.

Akulturasi cenderung menggabungkan dua kebudayaan atau lebih sehingga karakteristik dari budaya asli tersebut masih tetap ada.

Baca juga: Fungsi Candi dalam Agama Hindu

Sementara itu, asimilasi cenderung membentuk budaya baru tanpa menggunakan unsur-unsur budaya yang asli.

Sehingga, karakteristik dari budaya asli tersebut akan hilang pada budaya baru hasil asimilasi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perbedaan akulturasi dan asimilasi dapat dilihat dari karakteristik dan asal-usul dari budaya baru yang telah dibentuk.

Referensi:

  • Abidin, K. (2017). Pengantar Sosiologi & Antropologi. Makassar: Badan Penerbit UNM.
  • Wiranata, I. G. (2011). Antropologi Budaya. Bandung: Penerbit PT Citra Aditya Bakti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com