KOMPAS.com - Sekitar 80-90 persen dari aktivitas biologi di tanah dilakukan oleh mikroba tanah. Proporsi ini ditemukan hampir sama diberbagai ekosistem.
Aktivitas dan biomassa mikro tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan yang meliputi lengas, suhu, pH, aerasi, tingkat kepadatan tanah, jumlah dan kualitas substrat bahan organik serta mikrobiovora (predator).
Berikut penjelasannya mengenai faktor pengaruh kelimpahan dan aktivitas mikroba tanah, yaitu:
Ketika tanah yang berada dalam kondisi kering dibasahi, mikroba tanah memulai aktivitas respirasi selama ada bahan organik tersedia di dekatnya.
Baca juga: Jenis Bahan Makanan yang Mengandung Flora Mikroba
Aktivitas ini terus meningkat seiring meningkatnya lengas tanah hingga mencapai titik optimal yang berbeda pada setiap jenis tanah.
Apabila kondisi tanah menjadi tergenang atau jenuh air, maka aktivitas respirasi aerobik menurun.
Suhu merupakan faktor esensial dalam mengatur aktivitas mikroba tanah. Kondisi suhu tanah yang rendah menurunkan aktivitas tanah.
Sebaliknya suhu tanah yang hangat mempercepat aktivitas mikroba. Namun, kondisi suhu yang melebihi titik optimal menurunkan aktivitas mikroba.
Bakteri memiliki tingkat preferensi terhadap kondisi pH tanah yang berbeda dengan cendawan. Bakteri dan actinomycetes menyukai kondisi lingkungan alkalis (basa), sedangkan cendawan lebih menyukai kondisi lingkungan masam.
Baca juga: Mengapa Kenaikan Suhu dapat Mempercepat Terjadinya Reaksi?
Respirasi umumnya berlangsung secara aerobik, dengan menggunakan oksigen (O2) yang berdisfusi melalui tanah.
Cendawan dan actinomycetes adalah organisme yang hanya dapat menglangsungkan respirasi pada kondisi aerob.
Bakteri umumnya juga melangsungkan respirasi dalam kondisi aerob, namun ada beberapa bakteri yang dapat melangsungkan respirasi dalam kondisi anaerob.
Aktivitas respirasi mikroba tanah juga dipengaruhi oleh kondisi struktur tanah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju respirasi tanah dapat diukur menggunakan metode respirasi basal maupun metode substrate induced respiration (SIR).
Dengan hasil menunjukkan bahwa tanah dengan kepadatan rendah aktivitasnya akan tinggi, sedangkan tanah yang kepadatannya tinggi aktivitasnya akan menurun.
Aktivitas bakteri dan cendawan yang terpantau melalui metode CLPP (community level physiological profile) tampak rendah di tanah dengan kandungan BO (bahan organik) di bawah 4 persen.
Aktivitas kedua jenis mikroba tersebut meningkat pada kisaran BO antara 4-8% dan mencapai titik tertinggi pada kandungan BO 8 persen.
Ketika kandungan BO di atas 8 persen aktivitas mikroba tersebut akan mengalami penurunan secara drastis.
Mikrobivora merupakan organisme pemakan bakteri dan cendawan, sehingga disebut sebagai predator mikroba.
Mikrobivora berjumlah sangat banyak di dalam tanah. Biota tanah yang memakan mikroba tanah memiliki peran penting dalam siklus unsur hara.
Contoh:
Baca juga: Protozoa, Predator Kecil Ganas dalam Kehidupan Mikroorganisme
Referensi: