Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klasifikasi Hujan Berdasarkan Proses Terjadi dan Banyak Sedikitnya Titik Air

Kompas.com - 24/05/2023, 10:00 WIB
Revlina Octavia Artrisdyanti,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Hujan adalah bentuk presipitasi (proses pengembunan di atmosfer), berupa cairan yang turun ke bumi.

Bagi kelangsungan hidup makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan, hujan memiliki banyak manfaat. 

Hujan terjadi dari air di Bumi yang menguap karena panas matahari. Uap yang naik akan menjadi awan.

Kemudian awan yang memiliki banyak uap air itu akan berubah menjadi mendung. Pada suhu tertentu di atmosfer, uap air akan mengembun dan turun menjadi hujan.

Hujan akan membawa air kembali ke sungai hingga laut, dan mengulangi siklus yang sama.

Penggolongan hujan bisa dibedakan menjadi dua, yakni berdasarkan proses terjadinya dan banyak sedikitnya titik air.

Baca juga: 4 Jenis Hujan beserta Manfaatnya

Berikut penjelasannya:

Klasifikasi hujan berdasarkan proses terjadinya

Ilustrasi hujan, air hujan.UNSPLASH/ANNA ATKINS Ilustrasi hujan, air hujan.

Jelaskan tiga jenis hujan berdasarkan proses terjadinya! Hujan berdasarkan proses terjadinya dibedakan menjadi:

  • Hujan frontal

Merupakan hujan yang turun di daerah pertemuan dua massa udara yang berbeda temperaturnya. Hujan frontal biasanya terjadi di daerah sub-tropis.

  • Hujan zenithal

Adalah hujan yang terjadi karena proses naiknya udara akibat pemanasan udara di sekitarnya, dan awan yang membesar.

  • Hujan orografis

Merupakan hujan yang terjadi karena gerakan udara yang mengandung uap air, dibawa oleh angin dan terhalang oleh gunung.

Makin ke atas suhunya, kian dingin pula udaranya dan menjadi kondensasi. Sementara uap air di lereng sebelahnya tertiup angin jatuh yang kering, dan disebut daerah bayangan hujan.

Baca juga: Proses Terbentuknya Hujan

Klasifikasi hujan berdasarkan banyak sedikitnya titik-titik air

Ilustrasi hujan es. Fenomena hujan es adalah peristiwa wajar. Di Indonesia sering terjadi di masa pergantian musim atau musim pancaroba.SHUTTERSTOCK/Shvoeva Elena Ilustrasi hujan es. Fenomena hujan es adalah peristiwa wajar. Di Indonesia sering terjadi di masa pergantian musim atau musim pancaroba.

Besar kecilnya titik air hujan disebabkan oleh salah satu hal, seperti:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com