KOMPAS.com – Hujan adalah bentuk presipitasi (proses pengembunan di atmosfer), berupa cairan yang turun ke bumi.
Bagi kelangsungan hidup makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan, hujan memiliki banyak manfaat.
Hujan terjadi dari air di Bumi yang menguap karena panas matahari. Uap yang naik akan menjadi awan.
Kemudian awan yang memiliki banyak uap air itu akan berubah menjadi mendung. Pada suhu tertentu di atmosfer, uap air akan mengembun dan turun menjadi hujan.
Hujan akan membawa air kembali ke sungai hingga laut, dan mengulangi siklus yang sama.
Penggolongan hujan bisa dibedakan menjadi dua, yakni berdasarkan proses terjadinya dan banyak sedikitnya titik air.
Baca juga: 4 Jenis Hujan beserta Manfaatnya
Berikut penjelasannya:
Jelaskan tiga jenis hujan berdasarkan proses terjadinya! Hujan berdasarkan proses terjadinya dibedakan menjadi:
Merupakan hujan yang turun di daerah pertemuan dua massa udara yang berbeda temperaturnya. Hujan frontal biasanya terjadi di daerah sub-tropis.
Adalah hujan yang terjadi karena proses naiknya udara akibat pemanasan udara di sekitarnya, dan awan yang membesar.
Merupakan hujan yang terjadi karena gerakan udara yang mengandung uap air, dibawa oleh angin dan terhalang oleh gunung.
Makin ke atas suhunya, kian dingin pula udaranya dan menjadi kondensasi. Sementara uap air di lereng sebelahnya tertiup angin jatuh yang kering, dan disebut daerah bayangan hujan.
Baca juga: Proses Terbentuknya Hujan
Besar kecilnya titik air hujan disebabkan oleh salah satu hal, seperti:
Jelaskan klasifikasi hujan berdasarkan kecil dan banyak sedikitnya titik-titik air!
Berikut penjelasannya:
Butiran hujan gerimis memiliki diameter kurang dari 0,5 milimeter.
Memiliki diameter 0,5 sampai 5 milimeter.
Baca juga: Proses Terjadinya Hujan
Adalah curahan air yang turun dengan temperatur di atas titik beku. Butiran hujan deras memiliki diameter 5 milimeter atau lebih.
Curahan es batu yang turun dalam cuaca panas dengan temperatur di bawah titik beku.
Akibatnya terjadi badai butiran awan es, karena es yang ada di angkasa belum sempat mencair.
Adalah kristal-kristal es yang jatuh dengan temperatur di bawah titik beku, antara -15º sampai -20º Celcius.
Referensi:
Pradana, Aminarno Budi. 2015. Meteorologi Penerbangan dan Pengaruhnya Terhadap Operasi Pesawat Udara. Depok: Rajagrafindo Persada.
Cahyono, Tri. 2017. Penyehatan Udara. Yogyakarta: ANDI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.