Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Indonesia ialah sebuah negara yang dihuni oleh berbagai macam suku bangsa yang tersebar di kepulauan.
Tiap-tiap masyarakat mempunyai budaya yang berbeda-beda dan kebiasaan masyarakat yang unik.
Kebiasaan, perilaku, serta nilai-nilai positif yang diwarisi dari leluhur dan masih diterapkan oleh masyarakat dapat disebut sebagai kearifan lokal.
Kearifan lokal merupakan pandangan hidup suatu masyarakat di suatu wilayah tertentu mengenai lingkungan alam di tempat mereka tinggal.
Pandangan hidup tersebut biasanya sudah menjadi keyakinan yang terakar dalam masyarakat di wilayah tersebut selama puluhan atau bahkan ratusan tahun.
Untuk menjaga kearifan lokal tersebut, para orang tua akan mewariskannya kepada anak-anak mereka dan seterusnya.
Kearifan lokal merupakan pemikiran yang telah lama dan berusia puluhan tahun, sehingga kearifan lokal yang ada di suatu daerah menjadi sangat melekat dan sulit untuk dipisahkan dari masyarakat yang hidup di wilayah tersebut.
Baca juga: Apa yang Dimaksud Kearifan Lokal?
Beberapa ciri-ciri kearifan lokal, sebagai berikut:
Pada zaman modern, kebudayaan asing dapat dengan mudah masuk ke berbagai daerah di Indonesia.
Meski begitu, kuatnya kepercayaan pada adat istiadat yang telah diwariskan secara turun temurun menjadi tameng dari masuknya budaya asing yang dapat mengikis rasa cinta terhadap kebudayaan asli.
Dengan begitu, nilai-nilai asli dalam suatu daerah dapat tetap terjaga.
Menghindari budaya asing yang masuk ke Indonesia bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Apalagi, di era globalisasi seperti sekarang, dimana segalanya bisa terhubung dengan mudah dan cepat.
Budaya atau tren dari luar biasanya menyebar cepat melalui YouTube, televisi, dan media sosial.
Kearifan lokal memiliki fleksibilitas yang cukup tinggi, sehingga bisa diakomodir dengan mudah tanpa harus merusak kepercayaan kearifan lokal yang sudah ada sebelumnya.