KOMPAS.com - Kearifan lokal mencerminkan cara hidup, budaya, kebiasaan, dan tradisi suatu kelompok masyarakat.
Biasanya kearifan lokal muncul dan disebarkan secara informal, dan dikumpulkan secara kolektif atau bersama-sama.
Menurut Syarifuddin dalam Buku Ajar Kearifan Lokal Daerah Sumatera Selatan (2021), berikut pengertian kearifan lokal:
"Kearifan lokal adalah sistem yang mengintegrasikan pengetahuan, budaya, serta kelembagaan, juga praktik pengelolaan sumber daya alam."
Baca juga: Kearifan Lokal: Definisi, Ciri-Ciri, dan Contohnya
Beberapa kelompok masyarakat menggunakan kearifan lokal sebagai rumusan untuk membuat keputusan, baik di bidang kesehatan, pendidikan, ataupun lainnya.
Dikutip dari buku Kearifan Lokal Hamis Batar dan Asal-usul Suku Manehitu Fafiur (2020) oleh Frida Tahu, kearifan lokal adalah nilai budaya warisan nenek moyang.
Nilai tersebut menyatu dalam bentuk religi, budaya, serta adat istiadat. Sehingga nilai ini diyakini ampuh dalam pengelolaan sumber daya alam.
Pada dasarnya, kearifan lokal digunakan sebagai penyaring dari kebudayaan asing atau budaya luar yang masuk ke Indonesia.
Tujuannya agar budaya serta kearifal lokal, termasuk tradisi, bisa bertahan dan tidak tergerus perkembangan zaman.
Baca juga: Bagaimana Cara Agar Warisan Budaya Tetap Lestari?
Berikut beberapa contoh kearifan lokal:
Adalah ketentuan hukum yang melarang individu atau kelompok melakukan sesuatu di sebuah kawasan dalam jangka waktu tertentu.
Merupakan contoh kearifan lokal yang dilakukan dengan menggelar doa bersama. Bertujuan mengusir roh jahat dan meminta keselamatan.
Selain penjelasan di atas, berikut beberapa contoh kearifan lokal lainnya: