Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Organik: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Dampaknya

Kompas.com - 13/03/2023, 20:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

  • Kotoran hewan

Kotoran hewan dapat diolah menjadi pupuk kandang yang dapat menyuburkan tanaman, membuat tanah subur dan gembur

  • Bangkai hewan

Bangkai hewan yang telah terurai juga dapat membantu menyuburkan tanah dan tanaman.

Dampak sampah organik

Dampak negatif sampah organik terbagi menjadi dua, yaitu bagi kesehatan dan lingkungan. Berikut penjelasannya:

Dampak sampah organik bagi kesehatan

  • Tempat bersarangnya hewan penyebar penyakit

Sampah organik yang menumpuk bisa menjadi tempat bersarangnya hewan penyebar penyakit seperti lalat dan lala. Hal ini akan berbahaya bagi kesehatan jika hewan tersebut hinggap di makanan.

Penyakit yang dapat ditimbulkan lalat antara lain tifus, diare, dan kolera. Tikus juga senang bersarang di tempat sampah dan tak jarang pula mencari makan di rumah penduduk.

Perpindahan tikus dari tempat sampah ke rumah penduduk akan menimbulkan perpindahan kuman penyakit. Penyakit yang ditimbulkan oleh tikus misalnya leptospirosis dan tipes.

Baca juga: Mengapa Sampah Plastik Bisa Membuat Lingkungan Rusak?

  • Menyebabkan penyakit pada hewan ternak

Hewan ternak yang diberi makan sampah organik (misalnya sisa sayuran) dapat terjangkit penyakit. Cacing pita juga dapat menjangkit hewan ternak melalui makanannya. Pengolahan limbah organik sebagai pakan ternak harus benar-benar dipastikan kelayakannya untuk dikonsumsi agar tidak membahayakan kesehatan hewan ternak dan manusia.

  • Penyebaran penyakit yang diakibatkan oleh jamur

Jamur dapat berkembang biak dengan baik di daerah yang lembab, misalnya pada tumpukan sampah. Penyakit yang disebabkan oleh jamur misalnya adalah jamur kulit.

Dampak sampah organik terhadap lingkungan

Selain berbahaya bagi kesehatan, sampah organik juga memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Dampak sampah organik bagi lingkungan adalah sebagai berikut.

  • Tercemarnya sumber air

Sampah organik yang dibuang ke sungai, danau, waduk, dan sumber air lainnya dapat mencemari air. Rembesan sampah organik basah ke dalam tanah juga dapat mencemari air tanah.

  • Binatang terancam mati

Matinya beberapa binatang merupakan dampak lanjutan dari tercemarnya sumber air. Ikan dan binatang lain yang menggantungkan hidup dengan sumber air akan terancam mati karena air telah tercemar.

  • Rawan tanah longsor

Sampah organik bersifat lunak sehingga tumpukan sampah organik di TPA membuat tanah menjadi tidak stabil dan bisa terjadi longsor sewaktu-waktu.

  • Munculnya lingkungan kumuh

Tumpukan sampah dapat menimbulkan lingkungan kumuh dengan pemandangan tidak sedap dan dikeliling lalat. Sampah yang berceceran dapat mengurangi keindahan pemandangan dan menjadikan daerah tersebut tidak layak dijadikan tempat tinggal.

  • Polisi udara

Penguraian sampah organik terutama sampah organik basah dapat menimbulkan bau tidak sedap yang dapat mencemari udara. Bila sampah dibuang ke air, maka akan menghasilkan asam organik dan gas organik seperti metana. Metana inilah yang menimbulkan bau tidak sedap dan dapat meledak bila terdapat pada konsentrasi yang tinggi.

Baca juga: Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com