Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Unsur-unsur Wayang

Kompas.com - 23/02/2023, 20:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Dalang

Kata dalang berasal dari kata dahyang, yang memiliki arti sebagai juru penyembuh berbagai penyakit. Dalang merupakan seorang yang memimpin, sutradara, pemain karakter, penyusun iringan "penyanyi", pengarah, dan sebagainya. 

Dapat disimpulkan bahwa dalang adalah seorang yang mempunyai kemampuan ganda dalam menyajikan pagelaran wayang.

Selain itu, seorang dalang juga menjadi manager, dalam menjadi seorang pemimpin bagi para anggotanya (sinden dan pengrawit) untuk berjalannya pertunjukan wayang.

Sinden

'Pesinden atau Sinden' (dalam bahasa Jawa) merupakan sebutan untuk penyanyi wanita yang bernyanyi dengan mengikuti iringan gamelan.

Sinden pada umumnya ada dalam pagelaran wayang. Sinden harus memiliki kemampuan berkomunikasi luas, vokal yang baik, dan mampu menyajikan lagu dalam bahasa Jawa yang disebut tembang.

Gamelan

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, gemelan merupakan istilah dari bahasa Jawa, yaitu 'gamel', berarti memukul atau menabuh, selanjutnya kata tersebut diikuti akhiran 'an’ sehingga menjadi sebuah kata benda.

Pengertian gamelan adalah suatu seperangkat instrumen yang berbeda yang dibunyikan bersama. Berdasarkan mitologi Jawa, alat musik gamelan pertama yang diciptakan adalah gong. 

Fungsi dari gong tersebut adalah untuk memanggil para Dewa, untuk menyampaikan pesan khusus. Selanjutnya diciptakan dua gamelan dan akhirnya terbentuk seperangkat gamelan.

Pada masa Majapahit, seperangkat gamelan berkembang dengan baik hingga terbentuk seperti yang ada sekarang dan tersebar di Bali, Sunda, serta Yogyakarta. Seperangkat gamelan terdiri atas beberapa alat musik, yaitu kendang, Bonang, kenong, gong, gender, dan saron.

Baca juga: Wayang: Pengertian, Asal-usul, dan Fungsinya

Nayaga

Istilah nayaga berasal dari bidang pedalangan yang berarti sekelompok orang yang memiliki kemampuan khusus untuk menabuh gamelan.

Nayaga disebut juga pengrawit, pada umumnya bertugas mengiringi dalang dalam pagelaran wayang. Dalam pagelaran wayang biasanya dibutuhkan banyak nayaga, jumlahnya sekitar 15 sampai 30 orang.

Nayaga biasanya pria atau wanita yang sudah berumur 20 tahun lebih. Nayaga harus siap untuk duduk bersila semalam suntuk pada saat pagelaran wayang kulit.

Nayaga harus melaksanakan tugasnya dengan baik, tidak boleh tidur, dan harus membunyikan alat gamelan yang menjadi tanggung jawabnya ketika sudah diberi aba-aba dari dalang.

Cempala

Cempala adalah sebuah alat yang digunakan bagi dalang untuk memberikan semua perintah kepada nayaga, waranggana maupun wiraswara.

Bentuk cempala sangat artistik, seperti sebuah meru. Benda tersebut dapat dipukulkan pada kotak, sebagai keprak dan bisa juga di kepyak. Selain itu, cempala dapat dipukulkan pada tiga atau empat lempengan logam yang digantung pada kotak wayang. 

Ketika dalang sedang memegang wayang maka tugas yang membunyikan keprak menggunakan cempala adalah kaki kanan dalang.

Baca juga: Tari Bambangan Cakil, Mengisahkan Perang Kembang dalam Cerita Wayang

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com