KOMPAS.com - Pencemaran cahaya disebut juga polusi cahaya (light pollution), pencemaran kilauan, atau pencemaran foto.
Meski istilahnya jarang terdengar, polusi ini juga sangat berdampak buruk bagi kehidupan makhluk hidup di Bumi.
Menurut Dantje Sembel dalam buku Toksikologi Lingkungan (2015), pencemaran cahaya adalah cahaya berlebih yang tidak terarah dan mengganggu manusia.
Bisa juga diartikan bahwa pencemaran cahaya adalah cahaya buatan berlebih yang tidak diinginkan keberadaannya.
Dalam situs Encyclopaedia Britannica dituliskan bahwa polusi cahaya merupakan bentuk pemborosan energi yang bisa berdampak buruk bagi kualitas lingkungan.
Salah satunya karena energi yang diperlukan untuk menghasilkan cahaya datang dari listrik lewat proses pembakaran.
Baca juga: Polusi Cahaya: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Apa sajakah contoh pencemaran cahaya?
Dikutip dari buku Pengantar Fisika Lingkungan (2022) karya Muhammadin Hamid, pencemaran cahaya disebabkan oleh besarnya intensitas cahaya di suatu tempat.
Biasanya polusi cahaya muncul sebagai akibat dari industrialisasi. Misalnya pencahayaan interior dan eksterior bangunan, keberadaan papan iklan, dan aktivitas pabrik.
Dilansir dari situs National Geographic, berikut beberapa contoh pencemaran cahaya:
Disebutkan bahwa Singapura, Qatar, dan Kuwait menjadi tiga negara di dunia yang mengalami pencemaran cahaya paling serius.
Pada satu sisi, cahaya menjadi kebutuhan utama umat manusia saat ini. Namun, jika penggunaannya berlebih akan menimbulkan pencemaran cahaya.
Baca juga: Contoh Sumber Cahaya yang Ada di Sekitar Kita
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.