Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cahaya Merambat?

Kompas.com - 13/12/2022, 18:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Cahaya adalah hal penting dalam kehidupan. Matahari memancarkan sebagian besar cahaya yang membuat bumi terang-benderang. Namun, tahukah kamu bagaimana cahaya merambat?

Cahaya merambat dalam garis lurus tidak memerlukan medium, dan bergerak dalam kecepatan cahaya.

Merambat dalam garis lurus

Cahaya merambat dalam garis lurus, tidak melengkung, ataupun berbelok. Arah rambat cahaya dapat dirubah jika bertemu benda yang dapat memantulkan cahaya seperti kaca dan bulan.

Karena sifatnya yang merambat dalam garis lurus, cahaya dapat membentuk bayangan.

Baca juga: Proses Terbentuknya Bayangan dan Hal yang Memengaruhinya

Cahaya dapat terhalang oleh benda yang tidak tembus cahaya seperti batu, kayu, tembok, dan tubuh makhluk hidup, kemudian menghasilkan bayangan.

Tidak memerlukan medium

Dilansir dari Science Learning Hub, tidak seperti gelombang suara dan gelombang mekanik, cahaya tidak memerlukan medium untuk merambat.

Artinya, cahaya dapat merambat dalam ruang hampa seperti luar angkasa. Inilah mengapa cahaya matahari dapat sampai ke bumi, padahal bumi dan matahari dipisahkan oleh ruang hampa yang luas.

Baca juga: Jarak Bumi ke Matahari dan ke Planet Lainnya di Tata Surya

Merambat dalam kecepatan tinggi

Cahaya merambat dalam kecepatan yang sangat tinggi yaitu 186.282 mil per detik atau sekitar 300 ribu kilometer per detik.

Dilansir dari NASA, dengan kecepatan tersebut cahaya dapat mengelilingi bumi sebanyak 7,5 kali hanya dalam waktu satu detik saja.

Dengan kecepatan tinggi tersebut juga, cahaya hanya memerlukan waktu 8 menit untuk merambat dari matahari ke bumi dan hanya 1 detik saja untuk merambat dari bulan ke bumi.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, kecepatan cahaya menjadi pembatas tunggal kecepatan di alam semesta.

Artinya, belum ada benda lain yang ditemukan dapat bergerak lebih cepat daripada cahaya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com