Setelah membentuk kayu linggua yang sesuai dengan ketinggian serta ukurannya. Kayu ini kemudian dibuat seperti tabung, yang di mana pada bagian tengah dari kayu ini dilubangi dan dikosongkan.
Tujuan dari dilubangin pada bagian tengahnya adalah agar menghasilkan bunyi nyaring ketika dipukul. Proses pengosongan isi kayu tak memakan waktu lama karena menggunakan alat khusus demi memudahkan setiap prosesnya.
Pada tahapan ini, kayu yang telah dibentuk dan dilubangi tadi kemudian akan ditutup pada bagian bawah ujungnya serta pada ujung alat musik ini biasanya ditutup dengan menggunakan kulit hewan, umumnya menggunakan kulit rusa.
Pada daerah tertentu, penutup dari alat musik tifa ini menggunakan kulit soa-soa ataupun biawak yang telah dikeringkan sebelumnya.
Setelah selesai mengeringkan kulit hewan yang digunakan untuk menutup alat musik ini, langkah selanjutnya adalah kulit hewan tersebut kemudian dipanaskan. Tujuannya adalah agar kulit hewan ini tertarik kencang.
Menurut pengrajin alat musik tifa, semakin kering kulit hewan tersebut maka akan semakin bagus juga bunyi yang dihasilkan, yaitu lebih nyaring dan kuat. Setelah kering, barulah pemasangan penutup tifa dilakukan.
Selesai menutup bagian ujung dari alat musik, bagian terakhirnya adalah memberikan sentuhan seni. Kesenian dalam menghiasi tifa ini pada umumnya disesuaikan dengan daerah pembuatannya.
Baca juga: 4 Alat Musik Tiup Tradisional Khas Indonesia
Terdapat beberapa fakta menarik tentang alat musik tifa ini. Berikut fakta-fakta tentang alat musik tifa, yaitu:
Baik tifa atau gendang, keduanya memang terlihat sangat mirip dengan bentuk yang menyerupai jam pasir.
Pada bagian bawah alat musik ini yang dibiarkan terbuka, dan bagian atas ditutupi dengan kulit hewan. Bedanya, jika gendang dibuat dari kulit sapi atau kambing, maka tifa terbuat dari kulit rusa.
Di bagian tengahnya, tifa terdapat gagang yang umumnya diukur dengan indah. Alat musik tifa sendiri cukup terkenal di seluruh dunia karena dibuat dari kayu yang dipahat oleh suku Asmat.
Suku Asmat Papua memang dikenal mampu menghasilkan ukiran kayu yang unik dengan berbagai bentuk dan garis yang luar biasa.
Alat musik tifa yang dibuat oleh suku Asmat memiliki ukiran yang fantastis, mulai dari bawah hingga atas.
Umumnya, alat musik tifa dibuat dari kayu yang penuh dengan pahatan berwarna merah terakota, hitam, serta putih. Kamu sendiri akan kagum ketika melihat pahat-pahatan indah dari suku Asmat Papua.
Baca juga: Contoh Alat Musik Membranofon
Fakta unik lainnya dari tifa adalah semua pahatan atau ukiran pada alat musik ini memiliki makna serta filosofi yang khas masyarakat Papua. Jadi, pahatan pada tifa kemudian akan dibedakan sesuai dengan status sosialnya di suku Asmat.
Itu artinya, ukiran pada tifa milik ketua suku yang akan berbeda dengan masyarakat biasa. Jadi, hanya dengan melihat pahatan atau ukiran pada tubuh tifa, maka masyarakat akan dengan mudah melihat status sosialnya.
Material untuk membuat tifa sendiri sendiri berasa dari kayu hitam yang hanya ditemukan di hutan rawa kawasan Papua. Sebuah tifa biasanya tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari yang pendek sekitar 30 cm, hingga yang panjangnya sekitar 150 cm – 200 cm.
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.