Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 30/01/2023, 22:00 WIB

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Dilansir dari buku The Function of Social Conflict (1956), pengertian konflik berdasarkan Lewis A Coser adalah perjuangan atas nilai-nilai dan tuntutan atas status, kekuasaan, dan sumber daya yang langka dengan tujuan menetralkan lawan atau menghilangkan saingan.

Sementara Max Weber mengartikan konflik sebagai persaingan antara kelompok sosial atau individu akibat perbedaan nilai, status, dan rasa kehormatan pribadi dan biasanya mengarah pada penguatan kekuasaan.

Ada beberapa penyebab terjadinya konflik, di antaranya perbedaan antarperorangan, perbedaan kebudayaan, kepentingan, dan perubahan sosial.

Setiap konflik tentu memberikan dampak atau akibat. Berikut akibat-akibat konflik sosial, baik positif maupun negatif, di antaranya:

Baca juga: Pengertian Konflik Menurut Para Ahli

Akibat konflik dari sisi positif

Beberapa dampak positif dari konflik, yaitu:

  • Bertambahnya solidaritas intern dan rasa in-group suatu kelompok.

Jika terjadi pertentangan antara kelompok-kelompok, solidaritas antaranggota di dalam masing-masing kelompok akan meningkat. Solidaritas di dalam suatu kelompok, yang pada situasi normal sulit dikembangkan, akan langsung meningkat saat terjadinya konflik dengan pihak-pihak luar.

  • Merubah individu pasif menjadi aktif

Konflik di dalam masyarakat biasanya akan menggugah warga masyarakat yang tadinya pasif menjadi aktif dalam peranan tertentu di dalam masyarakat.

Akibat konflik dari sisi negatif

Beberapa dampak negatif konflik, yaitu:

  • Hancurnya kesatuan kelompok

Jika konflik yang tidak berhasil diselesaikan menimbulkan kekerasan atau perang, maka kesatuan kelompok akan mengalami kehancuran.

Baca juga: Konflik: Pengertian dan Penyebab Terjadinya

  • Perubahan kepribadian individu

Di dalam suatu kelompok yang mengalami konflik, maka seseorang atau sekelompok orang yang semula memiliki kepribadian pendiam dan penyabar, akan menjadi beringas, agresif, dan mudah marah, terlebih jika konflik berujung pada kekerasan.

  • Hancurnya nilai-nilai dan norma sosial

Antara nilai-nilai dan norma sosial dengan konflik terdapat hubungan yang bersifat korelasional. Artinya, bisa saja konflik berdampak pada hancurnya nilai dan norma sosial akibat ketidakpatuhan anggota masyarakat akibat konflik.

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+