Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Teori Dramaturgi?

Kompas.com - 13/05/2022, 17:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comTeori Dramaturgi adalah teori dalam interaksi sosial yang dimaknai seperti drama dalam teater. Teori ini dikembangkan oleh sosiolog terkemuka yaitu Erving Goffman.

Dalam bukunya yang berjudul Presentation of Self in Everyday Life (1959), Goffman menjelaskan bahwa dramaturgi adalah sandiwara kehidupan yang disajikan oleh manusia.

Situasi dramatik yang seolah-olah terjadi di atas panggung sebagai ilustrasi untuk menggambarkan individu-individu dan interaksi yang dilakukan mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Teori yang dikembangkan oleh Goffman ini tidak lepas dari teori looking-glass self oleh Charles Cooley. Teori tersebut terdiri dari tiga komponen, yaitu:

  • Seseorang mengembangkan bagaimana ia tampil bagai orang lain
  • Seseorang membayangkan bagaimana penilaian orang lain atas penampilannya
  • Seseorang mengembangkan perasaan diri sebagai akibat mengembangkan penilaian orang lain

Baca juga: Mengenal Komponen Konsep Diri

Menurut Goffman seperti dikutip oleh Deddy Mulyana pada buku Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya (2008), kehidupan sosial dapat dibagi menjadi “wilayah depan” dan “wilayah belakang”.

Wilayah depan diibaratkan panggung sandiwara bagian depan (front stage) tempat pemain berperan atau bersandiwara. Front stage merupakan panggung yang terdiri dari bagian pertunjukan atas penampilan dan gaya.

Di panggung ini individu membangun dan menunjukan sosok ideal dari identitas yang akan ditonjolkan dalam interaksi sosialnya.

Sedangkan wilayah belakang ibarat panggung bagian belakang (back stage) atau ruang rias tempat pemain bersantai, mempersiapkan diri atau berlatih untuk memainkan perannya di panggung depan.

Back stage merupakan bagian tersembunyi dari pertunjukan. Bagian ini dimaksudkan untuk melindungi rahasia pertunjukan dan menjadi tempat individu tampil seutuhnya dalam arti identitas aslinya.

Teori ini menggambarkan manusia yang tidak tampil “apa adanya” di dalam kehidupan bersosial. Manusia ingin menampilkan pertunjukan terbaiknya untuk mendapatkan citra yang baik pula dalam bersosial.

Baca juga: Apa Itu Teori Fundamental Interpersonal Relations Orientation?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com