Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Teori Fundamental Interpersonal Relations Orientation?

Kompas.com - 19/04/2022, 14:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Teori Fundamental Interpersonal Relations Orientation (FIRO) dicetuskan oleh William C. Schultz pada sekitar tahun 1960. Teori FIRO menjelaskan hal yang mendasari perilaku komunikasi seseorang dalam kelompok kecil.

Inti dari teori FIRO adalah setiap orang mengorientasikan dirinya kepada orang lain dengan cara tertentu yang akan memengaruhi perilakunya dengan orang lain dalam sebuah kelompok.

Kebutuhan dasar Teori FIRO

Teori ini memaparkan tiga kebutuhan dasar yang mendorong individu masuk ke sebuah kelompok. Berikut tiga kebutuhan dasar tersebut:

Inklusi

Rasa ingin ikut serta dan saling memilliki seseorang pada sebuah kelompok dengan hal yang berkaitan seperti kedekatan antar anggota ataupun interaksi yang intensif.

Kadar kebutuhan setiap anggota pun berbeda-beda. Kadar kebutuhan yang berbeda tersebut akan membentuk berbagai macam perilaku.

Baca juga: Apa Itu Teori Pengurangan Ketidakpastian dalam Ilmu Komunikasi?

Dalam bukunya yang berjudul Teori-Teori Psikologi Sosial (1984), Sarlinto Wirawan memaparkan tiga tipe perilaku pada kebutuhan inklusi seseorang. Berikut tiga tipe perilaku pada kebutuhan inklusi tersebut:

  • Tipe inklusi kurang sosial

Kebutuhan inklusi yang kurang terpenuhi yang dikarenakan diacuhkan atau dikucilkan dalam sebuah kelompok.

Seseorang yang mendapat inklusi ini akan cenderung menghindari hubungan dengan orang lain, tidak mau ikut serta dalam sebuah kegiatan, acuh tak acuh.

  • Tipe inklusi terlalu sosial

Kebutuhan inklusi yang berlebihan dikarenakan suka mamerkan atau membanggakan diri sendiri.

Seseorang dengan inklusi ini cenderung berbicara keras, suka menarik perhatian orang, sering menyebut dirinya dalam berbicara.

  • Tipe inklusi yang ideal

Kebutuhan inklusi yang cukup, tidak kurang dan tidak berlebih.

Seseorang dengan inklusi ini bisa memosisikan diri sekiranya ia dibutuhkan dalam kelompok ataupun bila sedang tidak dibutuhkan.

Baca juga: 4 Periode Perkembangan Ilmu Komunikasi

Kontrol

Rasa ingin menjaga, mempertahankan, bahkan mengontrol orang lain di dalam kelompok dalam kaitannya dengan wewenang dan kekuasaan.

Kadar kontrol sangat bervariasi, mulai dari yang sangat disiplin dengan banyak aturan hingga yang sangat bebas dengan tidak adanya aturan yang berarti. Kontrol tersebut bervariasi sesuai dengan tipe kelompoknya ataupun petinggi dari kelompok tersebut.

Sarlinto Wirawan memaparkan empat tipe perilaku pada kebutuhan kontrol seseorang. Berikut empat tipe perilaku pada kebutuhan kontrol tersebut:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com