KOMPAS.com - Berita adalah informasi atau laporan mengenai peristiwa yang perlu diketahui khalayak. Berita menjadi kebutuhan dasar masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
George Fox Mott dalam New Survey of Journalism (1958) mengingatkan bahwa setidaknya ada delapan konsep berita jurnalistik yang harus diperhatikan oleh praktisi serta pengamat media.
Apa sajakah itu?
Berita adalah laporan tercepat yang disiarkan melalui media massa. Hal ini mengharuskan reporter dan editor untuk mampu bekerja cepat.
Walau begitu, prinsip ini harus diimbangi dengan kelengkapan dan ketelitian, serta kecermatan dan ketepatan. Supaya berita yang disampaikan tetap aktual, akurat, faktual, serta tidak membingungkan masyarakat.
Dalam konteks dokumentasi, rekaman tidak harus selalu berbentuk audio atau visual.
Baca juga: Produk Jurnalistik: Pengertian dan Jenis-jenisnya
Menurut AS Haris Sumadiria dalam buku Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature, Panduan Praktis Jurnalis Profesional (2017), berkaitan dengan produk media cetak, berita mengandung arti sebagai rekaman peristiwa.
Rekaman itu berbentuk tulisan dan laporan, serta foto dan gambar, dalam untaian kata yang tersusun rapi, jelas, dan cermat.
Berita adalah laporan tentang fakta apa adanya (das Sein), dan bukan fakta yang seharusnya (das Sallen).
Teori jurnalistik menegaskan bahwa fakta yang disajikan media kepada khalayak sesungguhnya merupakan realitas tangan kedua (second hand reality). Sementara fakta atau peristiwa itu sendiri merupakan realitas tangan pertama (first reality).
Oleh karena merupakan realitas kedua, berita sebagai fakta sangat rentan terhadap kemungkinan manipulasi, meski hanya dalam tingkatan diksi atau simbol tertentu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), interpretasi adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu.
Baca juga: Proses Penulisan Berita (News Processing)
Tugas media ialah membuat fakta yang seolah membisu menjadi dapat berbicara sendiri kepada khalayak dalam bahasa yang mudah dicerna.
Menurut William Pinkerton dalam Nieman Reports (1948), guna memperlihatkan bahwa suatu peristiwa itu penting, editorial dapat menggambarkan kejadian tersebut melalui latar belakang sejarah, yaitu menghubungkannya dengan sesuatu yang telah terjadi.
Tahap paling awal dalam penerimaan informasi adalah sensasi.