Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metode Analisis Kelayakan Usaha dan Pengertiannya

Kompas.com - 23/09/2021, 14:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comAnalisis kelayakan usaha dikenal juga dengan istilah feasibility study. Analisis ini umumnya dilakukan untuk meminimalisasi atau menghindari risiko kerugian usaha, serta memudahkan perencanaan bisnis.

Umumnya analisis kelayakan usaha dibuat sebelum kegiatan bisnis mulai dijalankan. Hasil analisis ini dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan usaha.

Pengertian analisis kelayakan usaha

Sebagaimana dikutip dari buku Manajemen Usaha Perikanan (2020) karya Muhfizar dan Hendra Poltak, Kasmir dan Jakfar menjelaskan bahwa analisis kelayakan usaha adalah kegiatan untuk mempelajari secara mendalam sebuah kegiatan usaha, digunakan untuk menentukan apa usaha tersebut layak atau tidak untuk dijalankan.

Menurut Taufik Bidullah dalam jurnal Analisis Kelayakan Usaha Gilingan Padi di Desa Eteng Kecamatan Masama (2020), kata layak dalam analisis kelayakan usaha merujuk pada manfaat secara finansial yang akan didapatkan saat menjalankan usaha.

Harapannya ketika melakukan analisis kelayakan usaha, risiko kerugian dapat diminimalisasi bahkan dihindari.

Baca juga: Unsur-unsur Mengurangi Risiko dalam Usaha

Metode analisis kelayakan usaha

Saat melakukan analisis kelayakan usaha, diperlukan metode untuk mencari hasilnya. Metode ini digunakan untuk pengambilan atau pencarian data.

Sehingga hasil datanya nanti bisa diyakini valid dan bisa menentukan pengambilan keputusan. Berikut 2 metode analisis kelayakan usaha, yaitu:

  • Probability sampling

Adalah metode pengambilan sampling yang mana tiap subyek atau obyeknya mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih atau tidak terpilih dalam analisis kelayakan usaha.

Sebagai contoh seorang peneliti ingin melakukan analisis kelayakan usaha di desa petani. Apabila peneliti tersebut menggunakan metode probability sampling, maka tiap subyek (petani) di desa tersebut mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan subyek analisis kelayakan usaha.

Metode analisis kelayakan usaha ini dibedakan lagi menjadi beberapa macam. Misalnya simple random sampling, systematic sampling, multistage sampling, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Badan Usaha Agraris: Pengertian, Ciri, dan Contoh di Indonesia

  • Non probability sampling

Adalah metode pengambilan sampling yang mana tiap subyek atau obyeknya tidak diberi kesempatan atau peluang yang sama besarnya untuk terpilih dalam analisis kelayakan usaha.

Sebagai contoh seorang peneliti akan melakukan analisis kelayakan usaha di desa nelayan. Apabila menggunakan metode non probability sampling, maka tidak semua subyek (nelayan) di desa itu memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan subyek analisis kelayakan usaha.

Hal ini bisa terjadi karena peneliti tidak mengetahui seberapa besar populasi dalam sebuah kelompok. Metode analisis kelayakan usaha ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yakni quota sampling, snowball sampling, judgment sampling, serta convenience sampling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com