Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Membuang Sampah di Pasar yang Baik?

Kompas.com - 23/09/2021, 12:00 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pasar menghasilkan banyak sampah di mulai dari sampah organik seperti sisa sayuran dan daging, hingga sampah anorganik seperti kantong plastik setiap harinya. Sampah di pasar harus dibuang agar tidak menimbulkan berbagai penyakit.

Nurul Fuady Daulany dalam jurnal Pelaksanaan Pengelolaan Sampah dan Partisipasi Pedagang untuk Menciptakan Lingkungan Bersih di Basement Pasar Petisah Kota Medan Tahun 2012 (2012) menyebutkan bahwa diperkirakan ada 13.450 pasar di seluruh Indonesia dengan pedagang berjumlah 12,6 juta jiwa. Membuat pasar menjadi salah satu penyumbang sampah dalam jumlah besar di Indonesia.

Lalu, bagaimana sebaiknya membuang sampah di pasar?

Cara membuang sampah di pasar

Terdapat beberapa cara membuang sampah di pasar yang baik agar tetap terlihat bersih dan rapi, yaitu:

Sampah harus dibuang di tempat sampah yang disediakan oleh pasar. Sehingga kita harus membuang sampah pada tempat sampah seperti bak sampah dan juga tong sampah.

Jangan membuang sampah di lantai pasar, meskipun telah ada sampah berserakan karena dapat menimbulkan penumpukan sampah.

Terkadang, jumlah tempat sampah di pasar sangatlah sedikit, tidak sesuai dengan jumlah aktivitas di dalamnya. Sehingga kita bisa membawa dahulu sampah hingga menemukan tempat sampah, daripada membuangnya begitu saja.

Baca juga: Alasan Orang-Orang yang Membuang Sampah Sembarangan Sudah Mengambil Hak Orang Lain

  • Tidak menumpuk sampah

Cara lain membuang sampah di pasar dengan baik adalah dengan tidak menumpuk sampah. Di pasar seringkali ditemukan tempat sampah yang sangat penuh sehingga sampahnya berserakan hingga ke lantai pasar.

Zulkarnaini dalam Faktor-Faktor Penentu Tingkat Partisipasi Pedagang dalam Pengelolaan Sampah di Pasar Pagi Arengka Kota Pekanbaru (2009) menyebutkan bahwa sebagian besar sampah pasar terdiri dari sampah basah.

Sehingga tumpukan sampah menjadi sarang lalat, tikus, dan serangga yang bisa membawa penyakit, mengotori tanah dan air, menimbulkan bau, serta memberikan pemandangan yang kurang menyenangkan.

  • Memisahkan sampah organik dan anorganik

Aprizal Ramadhani dan A. P. M. Tarigan dalam jurnal Studi Pengelolaan Sampah Pasar Kota Medan (2013) menyebutkan bahwa sampah pasar yang paling banyak dihasilkan adalah sampah organik. Karena sampah pasar kebanyakan adalah sisa sayuran, daging, ikan, dan juga bahan makanan lainnya.

Pemisahan sampah organik dan anorganik sangat berguna untuk pengelolaan sampah. Sampah organik pasar kemudian bisa dibuat sebagai kompos sehingga berguna untuk pupuk tanaman, adapun sampah anorganik bisa di daur ulang untuk mengurangi penumpukan pasar. 

Baca juga: Ketika Sampah di Pasar Berserakan, Apa Akibatnya bagi Orang-Orang?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com