Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menulis Judul Berita yang Baik

Kompas.com - 22/09/2021, 13:30 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Suatu berita ditulis dengan struktur yang terdiri dari judul, teras, dan juga tubuh. Judul berita merupakan hal yang penting, karena merupakan hal yang pertama dibaca oleh pembaca. Judul berita yang baik ditulis dengan memenuhi syarat-syarat judul yang baik.

Menurut H. Sumadiria dalam buku Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature (2011) syarat-syarat judul yang baik adalah provokatif, singkat dan padat, relevan, fungsional, formal, representatif, merujuk bahasa baku, dan spesifik.

Berikut penjelasan syarat cara menulis judul berita yang baik, yaitu: 

  • Provokatif

Daniela Zambarbieri dalam jurnal berjudul Eye Tracking Analysis in Reading Online Newspaper (1995) menyebutkan bahwa judul berita bertindak sebagai penarik perhatian agar pengunjung mau membukanya.

Sehingga judul berita harus ditulis secara menarik perhatian sehingga membuat pembaca ingin mengetahui isi dari berita tersebut.

Baca juga: Contoh Kalimat Iklan Menyatakan Keunggulan Produk

  • Singkat dan padat

Judul berita yang baik ditulis dengan kalimat singkat dan logis berdasarkan ciri-ciri bahasa jurnalistik. H. Sumadiria dalam buku Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature (2011) menyebutkan ciri-ciri bahasa jurnalistik adalah singkat, padat, sederhana, lugas, menarik, dan jelas.

Sehingga judul harus ditulis dalam kalimat yang tidak bertele-tele, tidak rumit, tidak ambigu, mudah dipahami, namun tetap merepresentasikan isi berita

  • Relevan

Judul berita harus relevan, artinya harus berkaitan dengan tema dari berita tersebut. Judul yang revelan adalah judul yang bisa dipercaya, menarik perhatian namun tetap bersifat menimbulkan prasangka, dan sesuai dengan fakta tema berita.

  • Fungsional

Juwito dalam buku berjudul Menulis Berita dan Feature’s (2008) menyebutkan judul yang fungsional artinya setiap kata yang terdapat pada judul bersifat mandiri, berdiri sendiri, tidak bergantung pada kata yang lain, serta memiliki arti yang tegas dan jelas.

Baca juga: Pelesapan Kalimat: Definisi, Kriteria, Tipe, dan Contohnya

  • Formal

Judul berita harus bersifat formal atau resmi yang langsung menyinggung pokok permasalahan. Artinya judul berita ditulis berdasarkan fakta yang tegas dan aktual, bukan berdasarkan hal informal seperti perasaan.

Misalnya judul berita “NASA Bekerja Keras Mengembangkan Material Aerogel yang Ringan dan Kuat". Kata Bekerja "keras" dinilai terlalu informal dan bertele-tele sehingga dapat diubah menjadi “NASA Mengembangkan Material Aerogel yang Ringan dan Kuat”.

  • Representatif

Judul berita merupakan identitas dari suatu berita. Oleh karena itu, judul berita harus bersifat representative atau menggambarkan isi berita. Judul berita secara lugas harus bisa menggambarkan pokok permasalah apa yang dibahas dalam berita.

  • Merujuk bahasa baku

Judul berita harus ditulis dengan bahasa baku yang sesuai dengan aturan kebahasaan yang terkandung dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Hal tersebut menunjukkan bahwa berita ditulis dengan profesional dan mencerminkan intelektualitas penulisnya

Baca juga: Contoh Kalimat Tanya Mengapa Beserta Jawabannya

  • Spesifik

Judul berita harus ditulis secara spesifik, langsung ke pokok permasalah berita. Hindari menulis judul berita dengan kata-kata umum. Misalnya judul berita “Harga Sayur-sayuran Naik karena Kagagalan Panen”. Sayur-sayuran memiliki arti umum yaitu merujuk pada semua jenis sayuran.

Padahal, harga yang naik bukan seluruh sayuran namun lebih spesifik ke satu sayuran misalnya cabai merah. Maka judul dapat diganti menjadi “Harga Cabai Merah Naik karena Kegagalan Panen”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Apa Saja Kewenangan Pemerintah Daerah?

Apa Saja Kewenangan Pemerintah Daerah?

Skola
Gejala Sosial akibat Pengaruh Penyimpangan Sosial

Gejala Sosial akibat Pengaruh Penyimpangan Sosial

Skola
Jenis dan Ciri Basa Madya dalam Bahasa Jawa

Jenis dan Ciri Basa Madya dalam Bahasa Jawa

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com