Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengukuran: Pengertian Para Ahli, Macam, Cara Penggunaan, dan Rumusnya

Kompas.com - 01/09/2021, 15:38 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

Contoh lain dari pengukuran idak langsung adalah pengukuran volume, pengukuran massa jenis, pengukuran nilai rata-rata, pengukuran gaya suatu benda, pengukuran besar medan magnet, dan juga medan listrik.

Baca juga: Pengukuran dalam IPA

Cara penggunaan alat ukur

Pengukuran suatu benda harus dilakukan dengan alat ukur yang sesuai dengan jenis besaran yang diukur.

Alat ukur memiliki skala yang seragam sesuai dengan standar, sehingga pengukuran di suatu negara akan sama dengan pengukuran di negara lain. Berikut adalah alat ukur berdasarkan besaran yang diukurnya:

  • Alat ukur listrik

Pengukuran listrik dapat menggunakan berbagai alat ukur baik yang bersifat analog maupun yang bersifat digital. Alat ukur listrik dapat berupa voltmeter, ohmmeter, galvanometer, amperemeter, kembatan wheatsone, dan juga avometer.

  • Alat ukur waktu

Pengukuran waktu dapat menggunakan alat ukur waktu berupa jam, jam pasir, stopwatch, bahkan jam atom yang memiliki ketelitian tinggi. Standar internasional waktu adalah detik yang disimbolkan sebagai s.

  • Pengukuran massa

Pengukuran massa dapat menggunakan alat ukur berupa timbangan. Ada berbaga jenis timbangan misalnya timbangan analog, neraca pegas, neraca lengan, neraca ohauss, hingga neraca digital. Standar internasional massa adalah kilogram yang disimbolkan dengan m.

Baca juga: Suhu: Pengertian, Alat Ukur, Satuan, dan Rumusnya

  • Pengukuran panjang

Pengukuran panjang dapat menggunakan alat ukur panjang berupa penggaris, meteran, jangka sorong, ataupun mikrometer sekrup, sesuai dengan panjang dan ketelitian yang ingin diukur.

Setelah mengetahui besaran yang ingin diukur dan memilih alat ukur yang tepat, maka pengukuran bisa langsung dilakukan.

Pengukuran dilakukan lebih dari dua kali untuk mendapatkan hasil yang tepat, minimal sebanyak tiga kali pengukuran. Nilai pengukuran yang pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya dituliskan.

Rumus pengukuran

Dalam pengukuran biasanya terjadi ketidakpastian. Dilansir dari Science Education Resource Center at Carleton College, ketidakpastian pengukuran adalah rentang nilai yang mungkin terjadi perbedaan antara nilai yang terukur dengan nilai yang sebenarnya.

Ketikdakpastian pengukuran dapat dihitung dengan menghitung rata-rata hasil pengukuran dengan rumus sebagai berikut:

Baca juga: Rasio Ketergantungan: Definisi, Dampak, Fungsi, dan Cara Menghitung

Setelah mendapatkan nilai rata-rata hasil pengukuran, maka bisa dicari ketidakpastian pengukurannya melalui rumus:

Rumus ketidakpastian pengukuranKompas.com/SILMI NURUL UTAMI Rumus ketidakpastian pengukuran

Misalnya dari suatu pengukuran didapat panjang sebuah benda adalah 1,6754 cm dengan nilai ketidakpastian 0,0329 cm. Maka dapat simpulkan pengukuran tersebut memiliki kemungkinan salah ukur sebanyak 0,0329 cm dari hasil 1,6754 cm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com