Contoh lain dari pengukuran idak langsung adalah pengukuran volume, pengukuran massa jenis, pengukuran nilai rata-rata, pengukuran gaya suatu benda, pengukuran besar medan magnet, dan juga medan listrik.
Baca juga: Pengukuran dalam IPA
Pengukuran suatu benda harus dilakukan dengan alat ukur yang sesuai dengan jenis besaran yang diukur.
Alat ukur memiliki skala yang seragam sesuai dengan standar, sehingga pengukuran di suatu negara akan sama dengan pengukuran di negara lain. Berikut adalah alat ukur berdasarkan besaran yang diukurnya:
Pengukuran listrik dapat menggunakan berbagai alat ukur baik yang bersifat analog maupun yang bersifat digital. Alat ukur listrik dapat berupa voltmeter, ohmmeter, galvanometer, amperemeter, kembatan wheatsone, dan juga avometer.
Pengukuran waktu dapat menggunakan alat ukur waktu berupa jam, jam pasir, stopwatch, bahkan jam atom yang memiliki ketelitian tinggi. Standar internasional waktu adalah detik yang disimbolkan sebagai s.
Pengukuran massa dapat menggunakan alat ukur berupa timbangan. Ada berbaga jenis timbangan misalnya timbangan analog, neraca pegas, neraca lengan, neraca ohauss, hingga neraca digital. Standar internasional massa adalah kilogram yang disimbolkan dengan m.
Baca juga: Suhu: Pengertian, Alat Ukur, Satuan, dan Rumusnya
Pengukuran panjang dapat menggunakan alat ukur panjang berupa penggaris, meteran, jangka sorong, ataupun mikrometer sekrup, sesuai dengan panjang dan ketelitian yang ingin diukur.
Setelah mengetahui besaran yang ingin diukur dan memilih alat ukur yang tepat, maka pengukuran bisa langsung dilakukan.
Pengukuran dilakukan lebih dari dua kali untuk mendapatkan hasil yang tepat, minimal sebanyak tiga kali pengukuran. Nilai pengukuran yang pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya dituliskan.
Dalam pengukuran biasanya terjadi ketidakpastian. Dilansir dari Science Education Resource Center at Carleton College, ketidakpastian pengukuran adalah rentang nilai yang mungkin terjadi perbedaan antara nilai yang terukur dengan nilai yang sebenarnya.
Ketikdakpastian pengukuran dapat dihitung dengan menghitung rata-rata hasil pengukuran dengan rumus sebagai berikut:
Baca juga: Rasio Ketergantungan: Definisi, Dampak, Fungsi, dan Cara Menghitung
Setelah mendapatkan nilai rata-rata hasil pengukuran, maka bisa dicari ketidakpastian pengukurannya melalui rumus: