Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periode Sastra Balai Pustaka

Kompas.com - 17/12/2020, 17:38 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah kalian mendengar kisah tentang Sitti Nurbaya? Karya tersebut merupakan salah satu karya paling berpengaruh dalam khazanah sastra Indonesia.

Sitti Nurbaya terbit pada periode Balai Pustaka. Balai Pustaka merupakan nama sebuah penerbit yang didirikan pemerintah Belanda. Periode Balai Pustaka dimulai pada 1920 sampai 1930.

Dilansir dari Pengkajian Prosa Fiksi (2017) karya Andri Wicaksono, Balai Pustaka atau Kantor Bacaan Rakyat merupakan suatu lembaga penerbitan yang didirikan oleh Belada tidak semata-mata untuk kepentingan penerbitan sastra, akan tetapi juga ada suatu usaha untuk tidak menerbitkan karya sastra liar pada zaman tersebut.

Karya sastra liar yang dimaksud adalah karya-karya yang ditulis peranakan Tionghoa dengan bahasa Melayu rendah. Sementara yang boleh terbit pada periode Balai Pustaka hanya karya dengan bahasa Melayu tinggi.

Pembatasan oleh pemerintah Belanda tersebut membuat sastrawan Balai Pustaka didominasi orang Sumatera. Sastrawan tersebut antara lain Hans Bague Jassin, Marah Rusli, Merari Siregar, Amir Hamzah, Armijn Pane, Asrul Sani, M Kasim, dan Nur Sutan Iskandar.

Baca juga: Periode Sastra Melayu Klasik

Sastrawan era Balai Pustaka atau Pujangga Baru, Armijn PaneIstimewa Sastrawan era Balai Pustaka atau Pujangga Baru, Armijn Pane
Beberapa dari mereka mengangkat lokalitas budaya Minangkabau dalam karya sastranya. Dilansir dari Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, hal-hal yang seringkali dipermasalahkan di dalam karya-karya mereka adalah persoalan adat yang kaku, keras, serta mengungkung kebebasan seseorang sebagai individu; tentang penindasan hak kaum perempuan melalui perilaku kawin paksa; serta kesewenangan kaum tua (adat) pada kaum mudanya.

Ciri-ciri karya sastra Balai Pustaka yang membedakan dengan periode lainnya adalah sebagai berikut:

  • Menggunakan bahasa Melayu tinggi.
  • Sebagian besar beralur maju.
  • Menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu.
  • Mengangkat tema romantisisme.
  • Latar dan permasalahan berangkat dari kedaerahan, budaya, dan adat istiadat.
  • Berisi pertentangan paham antara kaum tua dengan kaum muda.
  • Cerita yang diangkat sesuai yang terjadi pada zamannya.
  • Didaktis: memuat pesan moral yang mendidik. Pesan moral tersebut dapat berupa adat-istiadat dan hak asasi manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jawaban dari Soal 'Makanan Mengandung Energi Berupa'

Jawaban dari Soal "Makanan Mengandung Energi Berupa"

Skola
6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

Skola
Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Skola
Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Skola
El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

Skola
Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Skola
3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com