KOMPAS.com - Kamu pasti pernah mendengar istilah zat adiktif. Bagaimana dengan zat aditif? Keduanya terdengar mirp, namun sebenarnya berbeda.
Agar tidak salah paham, simak perbedaannya di bawah ini!
Zat Aditif
Kamu membuat kue, menambahkan pewarna makanan dan juga perisa stroberi ke dalam adonannya. Setelah matang kue tersebut berwarna sangat cantik juga berasa sangat enak.
Ini karena kamu telah memasukan zat aditif berupa pewarna dan juga perisa.
Dilansir dari World Health Organization, zat aditif adalah zat yang ditambahkan kedalam makanan untuk menambahkan rasa, tekstur, memperbagus tampilan, dan membuat awet makanan.
Zat aditif dimasukan kedalam makanan untuk meningkatkan mutu makanan tersebut. Zat aditif terdiri atas pewarna, pemanis, pengawet, penyedap, pemberi aroma, pengental, dan pengemulsi.
Baca juga: Bolehkan Mencampur Aditif pada Pelumas Kendaraan?
- Pemanis adalah zat aditif yang berfungsi memberikan rasa manis pada makanan. Pemanis alami didapat dari alam gula pasir, gula aren, dan gula kelapa. Adapun pemanis buatan dibuat dalam industri seperti sirup jagung fruktosa, siklamat, aspartam, dan sakarin.
- Pewarna adalah zat aditif yang berfungsi memberikan warna pada makanan. Pewarna makanan ada yang alami dan juga buatan. Pewarna alami didaptkan dari buah dan sayur seperti warna hijau dari bayam, ungu dari ubi, merah dari stroberi, beri dan buah naga, dan warna oranye dari wortel. Adapun pewarna buatan didapat dari tartazine untuk warna kuning, brilliant blue untuk warna biru, dan allura red untuk warna merah.
- Penyedap adalah zat aditif yang berfungsi menambah rasa pada makanan. Monosodium glutamate atau MSG biasanya digunakan sebagai penyedap makanan.
- Pengawet adalah zat aditif yang berfungsi membuat makanan lebih tahan lama terhadap kerusakan. Natrium benzoate merupakan zat aditif yang dapat mengawetkan makanan.