Dialog berguna untuk menggiring tokoh dalam konflik. Dialog dapat membangun ekspresi, emosi, pemikiran, pembentukan karakter, bahkan motivasi gerakan yang dilakukan oleh pemeran.
Dialog terjadi karena percakapan antara dua tokoh atau lebih yang terdapat dalam drama. Sementara percakapan dengan satu tokoh disampaikan dalam bentuk monolog.
Monolog merupakan percakapan atau narasi yang disampaikan oleh satu tokoh, tanpa ada balasan dari tokoh lain.
Latar atau setting merupakan gambaran waktu, tempat, suasana, atau ruang dalam drama. Penulis naskah drama terkadang mempertimbangkan latar dengan kemungkinan untuk dipentaskan.
Baca juga: Struktur dan Kaidah Kebahasaan Drama
Berbeda dengan prosa yang bisa menggambarkan latar sesuka hati pengarang, latar dalam drama memiliki tanggung jawab terhadap panggung pementasan.
Sebagain besar naskah drama dilengkapi dengan petunjutk teknis. Dalam petunjuk terdapat detail atau penjelasan mengenai teknis tokoh, waktu, suasana pentas, suara, musik, keluar masuknya aktor atau aktis, keras lemahnya dialog, warna suara, perasaan yang mendasari dialog.
Penempatannya berbeda dengan dialog agar tokoh dan kru panggung dapat mengambil peran masing-masing dalam drama.
Amanat merupakan pesan yang tersirat maupun tersurat dalam drama. Amanat dapat diwakili oleh tokoh atau diucapkan dalam epilog. Penulis naskah drama terkadang menyisipkan amanat tanpa sengaja.
Ia hanya fokus pada pengkaryaan, sementara penonton atau pembaca naskah dapat menilai sendiri apa yang hendak ia tangkap melalui drama tersebut.
Pada dasarnya drama berkaitan dengan dialog dan pentas, maka amanat akan lebih mudah dicerna bila dipentaskan menjadi suguhan tontonan yang utuh. Penonton dapat menginterpretasikan apa yang ia lihat dengan kehidupan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.