Hipotesis adalah anggapan, argumen, atau gambaran penulis soal hasil penelitian. Hipotesis ditulis di landasan teori pada bagian pendahuluan.
Menyusun hipotesis dapat dilakukan dengan membaca penelitian sebelumnya. Kita juga dapat mengira-ngira sejauh mana teori yang kita gunakan dapat dipadukan dengan objek penelitian.
Hipotesis tidak melulu benar dan cocok dengan hasil penelitian, tetapi harus logis dan objektif.
Rancangan penelitian berkaitan dengan jadwal atau waktu yang kita butuhkan dalam menyusun karya ilmiah.
Batasan waktu sangat berguna untuk penulisan karya ilmiah dengan metode random sampling dan metode wawancara, agar karya ilmiah tetap fokus dan tidak menyimpang dari tujuan awal.
Rancangan penelitian dibuat berdasarkan kemampuan penulis mengumpulkan data dan menganalisisnya.
Baca juga: Begini Presentasi Karya Ilmiah di SMA Kolese Kanisius Jakarta, Seperti Anak Kuliah!
Tahap ini dilakukan berdasarkan bidang studi yang bersangkutan. Untuk penulisan karya ilmiah dalam bidang ilmu pengetahuan alam, maka perlu melakukan percobaan atau eksperimen.
Untuk penulisan karya ilmiah dalam bidang ilmu sosial atau budaya beberapa perlu menemui narasumber atau melihat langsung kondisi sosial di lapangan.
Selebihnya, karya ilmiah dapat disusun dengan mengkaji data atau fakta yang sudah tersedia menggunakan metodologi yang sudah dipilih.
Data yang didapat selama eksperimen, turun ke lapangan, atau kajian pustaka dkumpulkan. Penulis karya ilmiah memilah data mana saja yang perlu dimasukkan, disortir, atau menjadi fokus utama dalam karya ilmiah.