Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah-langkah Menulis Karya Ilmiah

Kompas.com - 04/11/2020, 14:53 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Membuat karya ilmiah tidak terlalu sulit bila sudah paham langkah-langkah penyusunannya.

Selama metode dan teori yang digunakan sesuai dengan bidang studi atau keilmuan yang dibahas dalam karya ilmiah.

Menurut Munawar Syamsudin dalam buku Dasar-dasar dan Metode Penulisan Ilmiah (1994), tulisan ilmiah adalah naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode penyajian tertentu secara utuh, teratur dan konsisten.

Berikut langkah-langkah dalam menyusun karya ilmiah:

Menentukan topik atau tema

Topik atau tema merupakan inti atau pokok pembahasan dalam karya ilmiah. Tema atau topik untuk tugas sekolah dan sejenisnya sering kali sudah ditentukan oleh pengajar. Peserta didik tinggal menyusun karya ilmiah berdasarkan tema yang ditawarkan.

Lain halnya bila harus menentukan sendiri tema atau topik karya ilmiah. Sebisa mungkin, tema atau topik yang ingin diangkat harus sesuai dengan kemampuan si penyusun karya ilmiah.

Baik dari segi objek penelitian, teori dan metodologi yang digunakan, sampai jenis karya ilmiah perlu dipertimbangkan dalam menentukan topik.

Hal ini perlu diperhatikan agar penulisan karya ilmiah tidak berhenti di tengah jalan karena tidak sesuai dengan bidang studi atau fokus keilmuan penulis.

Baca juga: Guru Terganjal Karya Ilmiah

Mengumpulkan bahan

Bahan yang dimaksud dapat berupa pustaka atau benda-benda yang berkaitan dengan penelitian. Untuk karya ilmiah yang menggunakan percobaan atau eksperimen dengan ilmu eksakta, butuh mengumpulkan bahan dan alat tertentu sesuai kebutuhan penelitian.

Namun untuk karya ilmiah berbasis analisis dan teori, maka sumber pustaka dapat bewujud cetak maupun elektronik. Contohnya buku, jurnal, dokumen resmi, berita, atau sumber-sumber dari internet.

Anandya Selfana Prastikasari bersama kedua rekannya Aulia Rifan Putra Nugraha dan Joko Rusmianto menjadikan penemuan sayuran krokot menjadi permen sebagai bahan penelitian skripsi yang dilakukan sejak bulan Oktober 2019 hingga Januari 2020.KOMPAS.com/istimewa Anandya Selfana Prastikasari bersama kedua rekannya Aulia Rifan Putra Nugraha dan Joko Rusmianto menjadikan penemuan sayuran krokot menjadi permen sebagai bahan penelitian skripsi yang dilakukan sejak bulan Oktober 2019 hingga Januari 2020.
Menentukan hipotesis

Hipotesis adalah anggapan, argumen, atau gambaran penulis soal hasil penelitian. Hipotesis ditulis di landasan teori pada bagian pendahuluan.

Menyusun hipotesis dapat dilakukan dengan membaca penelitian sebelumnya. Kita juga dapat mengira-ngira sejauh mana teori yang kita gunakan dapat dipadukan dengan objek penelitian.

Hipotesis tidak melulu benar dan cocok dengan hasil penelitian, tetapi harus logis dan objektif.

Menyusun rancangan penelitian

Rancangan penelitian berkaitan dengan jadwal atau waktu yang kita butuhkan dalam menyusun karya ilmiah.

Batasan waktu sangat berguna untuk penulisan karya ilmiah dengan metode random sampling dan metode wawancara, agar karya ilmiah tetap fokus dan tidak menyimpang dari tujuan awal.

Rancangan penelitian dibuat berdasarkan kemampuan penulis mengumpulkan data dan menganalisisnya.

Baca juga: Begini Presentasi Karya Ilmiah di SMA Kolese Kanisius Jakarta, Seperti Anak Kuliah!

Melaksanan percobaan, turun ke lapangan, atau kajian data

Tahap ini dilakukan berdasarkan bidang studi yang bersangkutan. Untuk penulisan karya ilmiah dalam bidang ilmu pengetahuan alam, maka perlu melakukan percobaan atau eksperimen.

Untuk penulisan karya ilmiah dalam bidang ilmu sosial atau budaya beberapa perlu menemui narasumber atau melihat langsung kondisi sosial di lapangan.

Selebihnya, karya ilmiah dapat disusun dengan mengkaji data atau fakta yang sudah tersedia menggunakan metodologi yang sudah dipilih.

Melakukan pengumpulan data

Data yang didapat selama eksperimen, turun ke lapangan, atau kajian pustaka dkumpulkan. Penulis karya ilmiah memilah data mana saja yang perlu dimasukkan, disortir, atau menjadi fokus utama dalam karya ilmiah.

Ilustrasi bekerja dari rumah dengan tabletKOMPAS.com/ OIK YUSUF Ilustrasi bekerja dari rumah dengan tablet
Menganalisis data

Data yang sudah dikumpulkan dan dipilah, kemudian dianalisis. Hasil pengamatan terhadap data atau bahan kajian kita interpretasikan.

Maksudnya, penulis karya ilmiah menjelaskan hubungan sebab akibat dari data yang diperoleh dengan landasan teori.

Baca juga: Imbas Corona, UNP Ganti Penulisan Skripsi dengan Karya Ilmiah

Merumuskan hasil penelitian

Setelah semua tahap dilakukan, maka penyusun karya ilmiah dapat menuliskan kesimpulan. Kesimpulan tersebut berupa hasil penelitian.

Penulis menjabarkan apakah hipotesis dan hasil penelitian sejalan, atau melenceng dari perkiraan.

Bila melenceng, penulis wajib memperkirakan bagian mana saja yang menjadi kekurangan selama eksperimen atau pengumpulan data.

Hasil penelitian tidak bisa didapat bila langkah-langkah sebelumnya tidak dilakukan atau terlewati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com