KOMPAS.com – Tujuan utama produsen memproduksi barang atau jasa adalah untuk memperoleh keuntungan. Dari tujuan inilah muncul istilah penawaran dalam kegiatan ekonomi. Penawaran berhubungan dengan jumlah barang yang ditawarkan kepada konsumen.
Dalam buku Kamus Ekonomi (2012) karya Nurul Oktima, penawaran didefinisikan sebagai banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu.
Dalam penawaran ada prinsip apabila jumlah barang yang ditawarkan melebihi permintaan, maka harga barang tersebut cenderung akan turun.
Berlaku sebaliknya, apabila jumlah penawaran suatu barang lebih sedikit dari permintaan, maka harga barang tersebut cenderung akan naik.
Baca juga: Permintaan dalam Kegiatan Ekonomi
Sebelum melakukan penawaran, produsen tentunya akan mempertimbangkan beberapa faktor.
Dilansir dari buku Pengantar Ilmu Ekonomi Dasa-Dasar Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro (2016) karya Aldila Septiana, dijelaskan bahwa ada enam faktor yang mempengaruhi. Berikut penjelasannya:
Apabila harga suatu barang naik, produsen cenderung akan memperbanyak jumlah barang yang diproduksi. Hal ini memperlihatkan bahwa kuantitas yang ditawarkan berhubungan secara positif dengan harga barang.
Barang substitusi ikut memengaruhi penawaran suatu barang. Jika harga barang substitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, berlaku juga sebaliknya.
Sementara untuk barang komplemen menyatakan, jika harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang akan berkurang, berlaku juga sebaliknya.
Baca juga: Nilai dan Manfaat Barang dalam Ekonomi
Kenaikan harga input memberikan dampak pada kenaikan biaya produksi. Apabila biaya produksi naik, maka produsen akan mengurangi hasil produksinya. Artinya penawaran terhadap barang tersebut berkurang.
Kemajuan teknologi memberi dua dampak penting. Pertama, produksi dapat ditambah dengan lebih cepat.
Kedua, biaya produksi menjadi semakin murah. Alhasil keuntungan yang diperoleh menjadi lebih tinggi.
Apabila jumlah penjual suatu produk semakin banyak, maka penawaran terhadap barang tersebut akan bertambah. Sebaliknya, apabila jumlah penjual berkurang, maka jumlah barang ditawarkan akan menurun.
Sebagai contoh beras merupakan bahan pokok dalam negeri. Apabila pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi impor beras dan meningkatkan produksi dalam negeri.
Baca juga: Pola Perilaku Konsumen dalam Kegiatan Ekonomi
Maka para petani akan menanam padi tertentu yang memberikan hasil banyak setiap panennya. Contoh kebijakan seperti ini jelas akan menambah penawaran beras dalam negeri dan keperluan impor beras dapat dikurangi.