Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Resesi Ekonomi

Kompas.com - 04/08/2020, 15:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Resesi ekonomi mengakibatkan penurunan secara terus-menerus pada setiap aktivitas di sektor ekonomi, misalnya ekspor dan impor, lapangan pekerjaan, investasi, dan juga keuntungan perusahaan.

Terjadinya resesi ekonomi menimbulkan efek domino pada masing-masing kegiatan ekonomi tersebut. Ketika investasi mengalami penurunan, maka tingkat produksi atas produk dan komoditas juga menurun.

Dalam buku Mewaspadai Terulangnya Krisis Ekonomi 1998 dan Upaya Pencegahannya (2020) karya Eri Hariyanto, resesi ekonomi umumnya terjadi tidak lebih dari satu tahun dan dianggap suatu gejala yang normal.

Terjadinya resesi ekonomi sering kali diindikasikan dengan menurunnya atau meningkatnya harga-harga komoditas dalam negeri.

Jika tidak segera diatasi, resesi akan berlangsung dalam jangka waktu lama sehingga menjadi depresi ekonomi.

Baca juga: Penyebab Resesi Ekonomi

Dampak resesi ekonomi

Berikut beberapa dampak resesi ekonomi yang terjadi pada suatu negara, yaitu:

  • Masyarakat kehilangan pendapatan

Salah satu dampak yang cukup mengerikan adalah masyarakat bisa kehilangan pendapatan. Hal ini terjadi karena perlambatan ekonomi membuat beberapa perusahaan tutup dan tidak beroperasi lagi.

Dengan begitu, banyak perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

  • Turunnya daya beli masyarakat

Dengan banyaknya masyarakat yang menganggur maka berpengaruh pula pada tingkat konsumsu dan daya beli masyarakat yang menurun. Hal ini juga berimbas pada keuntungan perusahaan yang mengalami penurunan.

  • Investasi

Resesi ekonomi juga memengaruhi instrumen investasi yang dilakukan masyarakat, salah satunya di pasar keuangan. Hal ini disebabkan menurunnya nilau suatu portofolio atau asset seperti saham.

Baca juga: Apa itu Resesi Ekonomi?

  • Kurs dollar tidak stabil

Kurs dollar yang tidak stabil akan menyebabkan nilai rupiah menjadi melemah dan berdampak langsung pada sektor ekspor-impor Indonesia.

  • Tingkat suku bunga

Tingkat suku bunga yang tinggi menyebabkan Bank Indonesia akan menarik rupiah yang mengakibatkan inflasi yang meningkat pula.

Ilustrasi depresi ekonomishutterstock.com Ilustrasi depresi ekonomi
Depresi ekonomi

Depresi ekonomi dapat dikatakan sebagai titik terendah dalam sebuah siklus ekonomi. Hal ini ditandai dengan:

  • Kemampuan belanja masyarakat yang semakin menurun
  • Jumlah pengangguran yang sangat besar
  • Tingkat konsumsi yang semakin menurun sehingga menimbulkan kelebihan suplai di pasar domestik
  • Harga-harga barang kebutuhan semakin berjatuhan
  • Hilangnya kepercayaan masyarakat akan masa depan

Baca juga: Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

Dalam sejarah perekonomian modern, salah satu depresi ekonomi terbesar yang pernah terjadi adalah pada periode 1930-1940. Di mana saat itu ekonomi Amerika Serikat nyaris berada di kehancuran total.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com