KOMPAS.com - Segala peristiwa perang yang terjadi di dunia tentu memberikan dampak atau akibat bagi negara atau pihak yang berperang.
Hal tersebut juga terjadi pada Perang Dunia II. Banyak negeri yang harus membangun kembali negaranya akibat perang.
Baik negara yang menang maupun kalah sama menderitanya karena perang. Dapat dilihat Uni Soviet Barat dan Polandia yang mengalami kerusakan akibat perang yang sama bersanya dengan Jerman.
Inggris, Perancis, dan Belanda sama terpukulnya dengan Italia. Di China dan Kepulauan Philipina kerugian yang diderita sama besarnya dengan di Jepang.
Beirkut beberapa akibat Perang Dunia II yang dirangkum dari buku History of The World War (2019) karya Saut Pasaribu, yaitu:
Jumlah total orang yang bertugas di pasukan bersenjata selama perang diperkirakan 92 juta orang. Angka-angka dari beberapa negara yaitu Uni Soviet 22 juta orang, Jerman 17 juta orang, Amerika Serikat 14 juta, dan Inggris 12 juta orang.
Baca juga: Perjanjian Damai Perang Dunia II
Pada tahun 1943, puncak pekerjaan perang di Amerika Serikat bertambah 12.601.000 orang bekerja di industri perang dasar. Di negara lain sebagian besar pekerja bekerja untuk perang.
Pabrik, kereta api, dan perkebunan sudah mati ketika Perang Dunia II berlangsung. Jutaan orang kehilangan uang untuk bisnis atau kehidupan sehari-hari karena perang.
Dari sekian juta orang yang turut bekerja dalam perang, ternyata diambil dari lini-lini bidang usaha di luar bidang peperangan. Ketika perang selesai, mereka tidak dapat kembali ke pekerjaan asalnya.
Akibatnya banyak yang kehilangan pekerjaan dan pendpaatan setelah perang dunia berakhir.
Setelah Perang Dunia II, tidak banyak yang tahu pasti berapa kerugian yang dialami setiap begara. Baik jumlah orang yang tewas, cacat, terluka, hingga kerugian materil.
Perkiraan jumlah totoal kematian selama Perang Dunia II sekitar 35-67 juta orang. Pasukan militer Sekutu dan Sentral melaporkan jumlah total sekitar 14,5 juta tewas.
Baca juga: Dampak Perang Dunia II bagi Indonesia di Berbagai Bidang
Populasi sipil yang menderita lebih banyak dibandingkan pasukan militer akibat serangan bom udara, kelaparan, dan wabah penyakit.
Kampanye-kampanye genosida di Eropa dan Asia bertanggung jawab atas jutaan kematian. Perkiraan kematian penduduk sipil berjumlah setidaknya 20 juta.
Negeri-negeri dengan jumlah kehilangan penduduk sipil terbesar, ialah: